Bab 1181 Pertarungan hidup atau mati
Saat ini Rafael setidaknya adalah seorang Master Guru.
Sedangkan kekuatan Dave saat ini, masih sedikit sulit untuk melawan seorang Master Guru, jika
ditambah dengan orang-orang lainnya maka dia pasti akan kalah!
Jadi Dave ingin melarikan diri, tapi Rafael seolah sudah menduga Dave akan melarikan diri.
Di saat Dave baru saja melompat, dia mengayunkan sepasang tangannya ke udara!
Sebuah jaring energi yang sangat besar menghalangi jalan Dave.
Dave mengayunkan tinjunya dan menyerang!
Bam!
Beberapa sinar cahaya melintas dan jaring besar itu seketika berubah menjadi titik-titik cahaya, tubuh
Dave juga seketika terpental dan langsung menghantam tanah dengan keras!
Dave yang melihat hal itu tahu kalau dia sudah kehilangan kesempatan terbaiknya untuk melarikan diri.
Jadi sekarang mungkin menyerang adalah pertahanan terbaik.
Memikirkan hal ini, Dave berteriak dan kekuatan Naga Ilahi dikerahkan sepenuhnya, tubuh emas tak
ter hancurkan diaktifkan dan sisik-sisik mulai tumbuh dengan cepat di tubuhnya.
Cahaya emas yang menyilaukan menyelimuti tubuh Dave.
“Tinju Cahaya Suci…”
Bayangan-bayangan tinju menuju ke arah Rafael, dan momentum dahsyat seketika memenuhi seluruh
kediaman Keluarga Raya.
Melihat adegan ini, raut wajah Rafael sedikit muram, dia tidak menyangka ledakan aura Dave akan
begitu menakutkan.
Sekarang dia sedikit ragu, apakah pantas dia menyinggung Dave hanya karena Kristal Naga.
Namun sekarang aura itu semakin mendekat, Rafael menjentikkan tangannya perlahan dan sebuah
cahaya mulai berpusat padanya lalu menyebar.
Dalam sekejap, sebuah aura yang kuat terbentuk di sekeliling Rafael dan aura itu tampaknya
mengumpulkan kekuatan dari langit dan bumi.
Kekuatan Rafael juga tidak bisa diremehkan.
Kalau tidak bagaimana mungkin dia bisa bertahan di Kota Gamal
Berbagai macam teknik sihir, kekuatan magis juga berada di ujung jari.
Tinju Cahaya Suci Dave yang menghantam aura kuat itu seperti batu yang tenggelam ke dalam laut,
kekuatan yang menakutkan seketika diserap oleh aura itu.
Sedangkan Rafael menjentikkan tangannya dengan ringan, seberkas cahaya bersinar muncul dari
aura itu.
Cahaya itu berubah menjadi tinju raksasa yang menghantam ke arah Dave dengan ganas.
Dave yang melihat itu merasa hatinya tenggelam seketika, dia menyadari kekuatan cahaya yang
menuju ke arahnya adalah Tinju Cahaya Suci nya yang baru dia hantam kan tadi.
Tampaknya aura itu tidak menyerap kekuatan Dave, melainkan menyimpannya dan memantulkannya
kembali.
Bam!
Dave kembali menghantamkan tinjunya lagi, dua kekuatan yang sama bertabrakan dan tubuh. Dave
mundur beberapa langkah ke belakang.
Tetesan darah mengalir dari sudut mulutnya.
Dave sudah hampir menggunakan seluruh kekuatannya untuk pukulannya di awal tadi, namun tidak
disangka malah berakhir menghantam tubuhnya sendiri.
“Dave, kamu masih ingin melawan?”
Rafael menatap Dave dengan dingin, tatapan matanya acuh tak acuh.
“Walau harus mati, saya juga tidak akan hanya duduk diam.”
Dave menyeka darah di sudut mulutnya dan meningkatkan aura di tubuhnya lagi, aura yang
menakutkan itu mengubah langit dan bumi, dan deru angin mulai terdengar.
Brak brak brak…
Suara-suara keras bagaikan guntur dari langit terdengar!
Dave mengulurkan tangan kanannya, Pedang Naga seketika muncul di tangan Dave, Pedang Naga
terbakar oleh api spiritual dan suhu di sekitarnya seketika meningkat dengan pesat.
Cahaya keemasan di tubuh Dave menutupi langit dan membuat seluruh vila kediaman Keluarga Raya
mulai tertutup oleh awan.
Ini adalah pertarungan hidup atau mati, Dave tidak berani bertindak gegabah.
Dia berusaha keras untuk membangkitkan naga emas yang ada di dalam tubuhnya.
Hanya saja naga emas itu tidak berada di bawah kendali Dave, dan Dave tidak bisa
2/3
memperkirakan kapan naga emas itu akan muncul.
Melihat Pedang Naga di tangan Dave, tatapan Rafael dipenuhi dengan rasa panas yang membara.
“Tidak disangka, kamu memiliki begitu banyak harta karun.”
Rafael mencibir.
Dave menatap Rafael dengan jijik, dia benar-benar sangat membenci orang munafik seperti itu!
Orang munafik bahkan lebih buruk dari orang picik, membuat orang sangat membencinya.
“Teknik Pedang Sembilan Bayangan…”
Dave berteriak dan mengayunkan Pedang Naganya, dalam sekejap tubuhnya terbelah menjadi dua,
dua menjadi tiga….
Bab 1182 Kalau punya nyali, datang sendiri
Enam sosok Dave yang sama persis berdiri berdampingan dan membuat semua orang tercengang!
Hanya Rafael yang tetap tenang,
“Hanya teknik kamuflase seperti ini juga berani dipamerkan di hadapanku?”
Rafael sama sekali tidak terkesan dengan Teknik Pedang Sembilan Bayangannya Dave.
Dave tidak mengatakan apa pun, dia merasa basa-basi di saat ini sama saja dengan buang-buang
tenaga.
“Hancurkan…”
Sosok Dave seketika melompat.
Di udara, terlihat enam sosok Dave yang sama persis bagaikan dewa-dewa yang sedang berhenti
di sana.
Lalu dua ayunan energi pedang terlihat!
Yang akhirnya bersatu lalu langsung menebas ke arah Rafael.
Energi pedang ini membelah langit, seolah-olah sudah merobek ruang dan waktu,
Energi pedang ini juga dibalut oleh bara api spiritual yang menyala.
Jika energi pedang yang menakutkan ini membuat banyak anggota Keluarga Raya melarikan diri,
maka api spiritual yang membara di atas energi pedang itu menghanguskan kerumunan orang yang
tidak bisa menahannya.
Energi pedang yang begitu menakutkan menebas aura yang dipancarkan Rafael dengan keras.
Adegan yang sama terulang, energi pedang yang menakutkan menghilang tanpa jejak saat
bersentuhan dengan aura itu, seolah-olah tidak pernah ada sama sekali.
Jika bukan karena sisa panasnya yang tersisa di udara, tidak ada yang percaya bahwa Dave baru saja
mengeluarkan energi pedang yang menakutkan.
“Kamu hanya seorang Great Grand Master, walau mempunyai banyak harta karun juga tidak berguna
di hadapanku.”
Rafael berkata dengan acuh tak acuh.
Setelah selesai berkata, Rafael menggunakan tangannya sebagai pedang dan mengayunkannya ke
arah Dave.
Di tengah udara, sebuah cahaya pedang seketika melintas.
Energi pedang menakutkan yang sama mengarah ke arah Dave.
Dave sudah mengalaminya tadi, jadi dia sudah membuat persiapan sejak awal.
Sosoknya melintas dan menghindari energi pedang dalam sekejap, namun punggungnya tetap saja
tersayat oleh energi pedang itu.
Ada kilatan cahaya keemasan dan sebuah luka yang dalam seketika muncul di punggung Dave.
Potongan-potongan sisik emas berjatuhan lalu akhirnya menghilang!
Tubuh Dave jatuh dari udara, raut wajahnya sangat jelek, meskipun dia berhasil menghindari energi
pedang itu tapi tetap membuat Dave terlihat begitu menyedihkan.
Dave menatap Rafael, dan tidak berani menyerang begitu saja.
Karena setiap kali dia menyerang, itu sama saja dengan menyerang dirinya sendiri!
Melihat Dave tidak menyerang lagi, Rafael menatapnya sambil mencibir: “Kenapa? Hanya seperti itu?
Benar-benar tidak tahu dari mana kamu mendapatkan kekuatanmu tadi.”
“Sepertinya saya juga terlalu meninggikanmu, membuatku menyia-nyiakan sebutir Pil Pengontrol
Energi, namun karena Pil Pengontrol Energi itu ternyata palsu, cepat atau lambat saya akan membuat
perhitungan dengan mereka.”
Sekarang, serahkan Kristal Naga milikmu, dan saya akan membuatmu mati dengan nyaman.”
“Kalau punya nyali, datang ambil sendiri.”
Raut wajah Dave menjadi dingin, dan kemarahan memenuhi tatapan matanya.
“Baik!”
Setelah selesai bicara, sosok Rafael melintas dan tiba di hadapan Dave dalam sekejap.
Dave sama sekali tidak menyadari bagaimana Rafael sudah tiba di hadapannya dan langsung
dihantam oleh pukulan Rafael yang mengenai dadanya.
Tubuh Dave terlempar dan membentur dinding batu dengan keras sebelum akhirnya berhenti.
Dada Dave menjadi cekung dan tulang rusuknya jelas terlihat patah.
Tubuh emas yang tak ter hancurkan juga tidak bisa menahan satu serangan Rafael.
Ini adalah perbedaan antara Great Grand Master dan Master Guru.
Hanya perbedaan ranah yang kecil, atau bahkan setara, mungkin bisa dijembatani oleh bakat dan
keterampilan.
2/3
Namun perbedaan tingkatan ranah yang besar bagaikan sebuah jurang yang sama sekali tidak bisa
dilewati!
Saat mencapai ranah Master Guru, seseorang baru dapat mengalami dan memahami teknik- teknik
Dharma yang baru.
Sekarang Dave belum mencapai setengah dari Master Guru, jika sudah mencapai setengah dari
Master Guru, maka dia tidak akan berakhir menyedihkan seperti ini saat menghadapi Rafael.
Setelah bersusah payah bangkit berdiri, dan walaupun terluka, raut wajah Dave masih penuh
ketegasan dan pantang menyerah.
Selama dia tidak mati, maka dia tidak akan pernah menyerah!
Melihat Dave yang berdiri lagi, Rafael hanya bisa menghela nafasnya: “Bibit unggul sebaik ini, sayang
sekali kamu adalah seekor harimau yang tidak berguna bagi manusia, jadi kamu harus mati.”
Setelah berkata, Rafael melompat dan sebuah pedang panjang tiba-tiba muncul di tangannya dan
menebas ke arah dada Dave.
3/3
Bab 1183 Saya tidak boleh mati
Dia akan mengambil Kristal Naga yang ada di dalam tubuh Dave!
Dave terus mundur tapi dia menyadari dia sama sekali tidak bisa menghindari bayangan pedang
Rafael.
“Lantas saya benar-benar akan mati di sini hari ini?”
Sosok Yuki, Elly, serta Bram dan yang lainnya melintas di benak Dave.
Lalu sosok ayah dan ibunya, serta ibu kandungnya yang belum pernah dia temui.
“Tidak, saya tidak boleh mati, tidak boleh mati…”
Dave meraung di dalam benaknya.
Tiba-tiba, sebuah cahaya yang menyilaukan muncul dari dada Dave, dan seketika meledak keluar.
Terdengar auman naga yang melengking, lalu seekor naga emas melesat keluar dari tubuh Dave
menuju ke langit.
Sebuah aura yang besar menyelimuti di depan tubuh Dave.
Rafael terlempar mundur oleh kekuatan aura itu.
Dia lalu menatap naga emas yang keluar dari dalam tubuh Dave dengan penuh keterkejutan!
“Ini…”
Sepasang mata Rafael membelalak, dia belum pernah melihat pemandangan seperti ini sama. sekali!
Naga emas itu melayang di atas kepala Dave, lalu melingkarkan dirinya langsung ke tubuh Dave, dan
berubah menjadi sebuah baju besi berwarna emas!
Aliran kekuatan yang tidak ada habisnya terus mengalir ke dalam tubuh Dave dari baju besi itu.
Rafael yang tertegun seketika tersadar kembali, dia tahu dia tidak boleh membiarkan Dave melarikan
diri kali ini, kalau tidak, setelah Dave berkembang, maka Keluarga Raya pasti akan hancur!
“Matilah…”
Rafael memegang pedang panjang di tangannya dan cahaya pedang demi cahaya pedang mulai
bermunculan.
Setiap cahaya pedang itu mengandung kekuatan langit dan bumi, seperti sebuah belenggu yang
menyelimuti Dave.
1/3
Melihat hal ini, tangan Dave yang memegang Pedang Naga seketika bergetar!
Bayangan pedang yang tidak terhitung jumlahnya muncul dan mulai melesat ke arah cahaya pedang
itu satu per satu.
Bruak bruak bruak…
Suara ledakan terus terdengar, vila Keluarga Raya juga mulai runtuh akibat ledakan keras.
Saat ini, Rafael sudah tidak mampu mengalihkan perhatiannya untuk melindungi vilanya.
Mata Rafael dipenuhi dengan kemarahan saat melihat rumahnya hancur menjadi puing-puing.
Aura di tubuh Rafael terus meningkat, gelombang aura menyapu dirinya dan dia sudah tidak
memedulikan rumahnya lagi.
Dave yang memegang Pedang Naga juga meningkatkan kekuatan spiritual di dalam tubuhnya!
Dua orang itu sama-sama tidak mau kalah!
Segera, sosok dua orang itu bertabrakan dan pedang di tangan mereka juga bertabrakan,
menghasilkan suara yang memekakkan telinga, bagaikan dua prajurit yang sangat kuat yang sedang
bertempur!
Angin ganas yang tidak berujung berpusat pada kedua orang itu dan tidak berhenti menyebar ke
sekelilingnya.
Area vila Keluarga Raya benar-benar sudah hancur.
Bahkan banyak bawahan Keluarga Raya yang tidak sanggup menahan kekuatan ini dan mulai
memuntahkan darah.
Rafael semakin heran setelah bertarung, Dave hanyalah Great Grand Master tingkat puncak, kenapa
dia mampu bertarung melawannya untuk waktu yang begitu lama.
Lalu naga emas yang tadi melesat keluar dari dalam tubuh Dave.
Sebenarnya apa itu?
Dengan kekuatan Rafael, dia dapat melihat bahwa naga emas itu bukanlah ilusi, itu adalah naga emas
yang nyata.
Dalam sekejap mata, Dave dan Rafael sudah beradu selama ratusan ronde dan keduanya masih
seimbang!
Hanya saja, aura di dalam tubuh Dave menjadi semakin tidak stabil, jelas terlihat perbedaan. tingkatan
yang terlalu besar sulit dijembatani, walau dengan adanya naga emas, dia juga hanya bisa menahan
diri untuk sementara.
Melihat Dave yang mulai kehabisan energi, sudut mulut Rafael terangkat.
2/3
Lalu dengan gerakan mencakar seperti seekor naga, dia mengarahkan cakarannya ke dada Dave dan
mencoba mengeluarkan Kristal naga dari dada Dave.
Tubuh Dave bergerak mundur, namun Rafael tetap berhasil mencabut sepotong daging dari dadanya!
Dada Dave berlumuran darah dan terlihat sangat mengerikan.
Namun bagi Dave, luka itu tidak ada bedanya dengan gigitan nyamuk.
Tubuh emas tak ter hancurkan milik Dave sudah menghilang sejak lama, dan dia hanya bisa
mengandalkan tubuh fisiknya yang keras untuk melawan.
Namun walau tubuh fisiknya keras, di depan kekuatan absolut juga tidak ada bedanya dengan bubur
kertas.
“Nak, kamu benar-benar cukup hebat, di generasi muda kamu adalah orang pertama yang bisa
bertarung begitu lama denganku.”
“Sepertinya hari ini saya tidak boleh melepaskanmu apa pun yang terjadi.”
Rafael berkata lalu tubuhnya melonjak beberapa inci, menjadi lebih tinggi dalam sekejap dan dengan
lambaian tangannya, sebuah stupa besar muncul di udara!
3/3
Bab 1184 Takut istri
Sebuah cahaya lembut dan damai menyinari tubuh Dave, membuat aura di tubuh Dave seketika
menjadi lemah dan kesadaran spiritual Dave juga menjadi kabur disinari oleh cahaya itu.
Stupa itu turun dari langit, namun di saat itu, tatapan mata Dave bersinar dengan cemerlang dan
kesadaran spiritual di dalam tubuhnya pulih, aura di dalam tubuhnya juga mulai menyatu!
“Hentikan…”
Di saat stupa itu akan menekan Dave, tiba-tiba Lionel muncul dan berdiri bersama dengan Dave.
Rafael yang melihat itu segera melambaikan tangannya dan stupa besar yang ada di udara langsung
menghilang.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Ayah, apa yang sedang kamu lakukan?”
Lionel menatap ayahnya sendiri dengan bingung.
Sedangkan seorang wanita paruh baya juga ikut berjalan masuk bersama dengan Lionel, dan dia
adalah ibunya Lionel.
Melihat rumahnya yang hancur, ibu Lionel juga menatap Rafael dengan ekspresi bingung : “Rafael,
apa yang terjadi di sini?”
Raut wajah Rafael menjadi lebih jelek lagi dan berkata dengan-muram, “Kalian tidak perlu ikut campur,
segera tinggalkan tempat ini.”
“Ayah, kenapa kamu menyerang Saudara Dave? Kalau kamu tidak menjelaskannya saya tidak akan
pergi.”
Lionel ingin tahu, kenapa dua orang yang tadinya baik-baik saja saat dia beranjak tiba-tiba berkelahi.
Raut wajah Rafael menjadi muram, dan tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya kepada
Lionel.
Dia tahu dengan jelas bagaimana karakter putranya ini.
Kalau tidak, dia juga tidak akan mencari alasan untuk membuat Lionel pergi.
“Ayahmu menginginkan Kristal Naga di dalam tubuhku, lalu diberikan kepadamu…”
Rafael tidak mau bicara, maka Dave yang di sampingnya yang berbicara.
Lionel yang mendengar itu seketika terlihat sangat marah, lalu menatap Rafael: “Ayah, apakah yang
dikatakan oleh Saudara Dave benar?”
“Lionel, apa pun yang kulakukan itu semua demi kebaikanmu, kamu memiliki kekuatan paling
1/3
lemah di seluruh generasi muda, membuat banyak orang yang menghina dan mengkritikmu.”
“Kalau bukan karena saya berada di depan, kamu kira dengan kekuatanmu sekarang, kamu masih
bisa menyombongkan dirimu di Kota Gama?”
Rafael menegur Lionel.
“Saya tidak perlu, kekuatanku lemah atau kuat, saya akan berlatih dengan mengandalkan
kemampuanku sendiri, saya tidak perlu merebut barang orang lain untuk meningkatkan
kemampuanku.”
“Apa bedanya perilaku seperti ini dengan para Kultivator Iblis? Untuk apa setiap hari kamu selalu
mengatakan kamu adalah keluarga bela diri yang benar, tidak akan sudi menjadi sama seperti orang-
orang yang tergabung dalam Aliansi Seni Bela Diri.”
“Saya rasa kamu bahkan lebih buruk dari mereka, orang-orang itu adalah orang picik, tapi juga jauh
lebih baik daripada orang munafik sepertimu.”
“Apakah kamu sudah memperhitungkannya sejak awal, agar saya membawa Saudara Dave kemari,
lalu kamu mencari cara untuk mengusirku lalu menyerang Saudara Dave?”
“Kamu benar-benar sangat tidak tahu malu…”
Lionel berteriak dengan marah kepada ayahnya sendiri, suaranya menjadi serak dan tatapannya
penuh dengan kemarahan.
“Bajingan…”
Rafael melihat putranya sendiri berani memakinya seperti itu, seketika mengamuk dan mengulurkan
tangannya untuk memukul Lionel.
Namun ibu Lionel menariknya dengan erat.
“Apa yang ingin kamu lakukan? Kalau kamu berani memukul putraku, saya tidak akan
membiarkanmu…”
Ibu Lionel membentak Rafael dengan penuh kemarahan.
Rafael menatap istrinya sendiri dan kemarahannya seketika mereda.
Dalam masyarakat ini, tidak peduli betapa tinggi status seseorang, takut dengan istri sudah hampir
menjadi sebuah kebiasaan.
“Saudara Dave, saya meminta maaf padamu, jika ada kesempatan saya akan mencarimu secara
pribadi untuk menebus kesalahan, kamu pergilah…”
Lionel berkata dengan penuh rasa bersalah sambil menatap Dave.
Dave menatap Lionel dan tidak mengatakan apa pun, dia juga tidak tahu apa yang harus dia katakan,
jadi dia berbalik dan hendak pergi.
2/3
“Tidak boleh pergi…”
Rafael melihat Dave yang hendak pergi segera mencoba untuk menghentikan.
“Kalau kamu berani menghalangi, maka saya akan mati di hadapanmu.”
Lionel mengeluarkan sebuah belati dan langsung menaruhnya di lehernya sendiri.
Ibu Lionel yang melihat hal ini seketika ketakutan dan raut wajahnya langsung berubah, dia segera
berkata dengan gemetaran: “Putraku, dengarkan perkataan ibu, letakkan belati itu, jangan
melakukan hal bodoh.”
“Lepaskan Saudara Dave, kalau tidak saya akan mati di sini agar keturunan Keluarga Raya terputus
selamanya.”
Lionel menatap Rafael dan mengancamnya.
3/3
Bab 1185 Menggunakan kematian untuk memaksa
Raut wajah Rafael memucat karena kesal, nafasnya terengah-engah : “Anak pemberontak, anak
pemberontak…”
“Cepat bicara, segera lepaskan orang itu, kalau sesuatu terjadi pada putraku, tidak akan ada satu pun
dari kita yang bisa hidup….”
Ibu Lionel berteriak dengan marah kepada Rafael.
Sebagai seorang ibu, dia tentu saja ingin melihat Lionel baik-baik dan sehat sentosa, dia tidak peduli
dengan ranah atau tingkatan kultivasi, dia hanya peduli dengan putranya sendiri.
“Saya…”
Wajah Rafael memerah, dia tahu jika dia melepaskan Dave sekarang, dia tidak akan punya
kesempatan lagi selamanya.
Dan mungkin saja, akan menjadi masalah bagi Keluarga Raya.
Tapi, jika tidak melepaskannya maka anak dan istrinya sendiri akan memaksanya, ini membuat Rafael
serba salah.
“Apa yang kamu inginkan? Lantas kamu ingin melihatku mati di hadapanmu juga?”
Ibu Lionel berteriak dengan penuh kemarahan pada Rafael.
Rafael yang dipaksa menjadi tidak berdaya dan hanya bisa memejamkan matanya lalu mengibaskan
tangannya: “Pergilah…”
Dave menatap Lionel dengan tatapan berterima kasih, lalu berbalik dan pergi dengan cepat tanpa
mengatakan apa pun lagi.
“Aduh…”
Melihat puing-puing yang memenuhi tanah, Rafael menghela nafasnya dengan tidak berdaya.
Dia ingin mengambil keuntungan tapi malah berakhir mengalami kerugian.
Pada saat ini Rafael penuh dengan kemarahan dan tidak bisa melampiaskannya, dia juga tidak bisa
melampiaskan kepada istri dan anaknya sendiri.
Jadi sekarang dia akan melampiaskan kemarahannya ini kepada orang yang menjual Pil Pengontrol
Energi kepadanya.
Rafael mengira pil obat itu palsu, jadi masalah menjadi seperti ini.
Kalau tidak, Dave pasti sudah lama kehilangan kemampuannya dan tidak akan terjadi masalah seperti
ini.
1/3
Dave yang meninggalkan Keluarga Raya segera menyeret tubuhnya yang lelah menuju Lembah
Pengobatan.
Dia tidak berani menetap di Kota Gama lagi, awalnya dia mengira Kota Gama sudah menjadi tenang,
namun setelah masalah hari ini, Dave baru tahu kalau pengalamannya masih terlalu dangkal.
Komunitas bela diri Kota Gama yang terlihat tenang, mungkin sudah berada di dalam arus secara
diam-diam, satu per satu mengincarnya dalam diam bagaikan serigala dan harimau, mencari
kesempatan untuk membunuhnya.
Yang harus Dave lakukan saat ini adalah kembali ke Lembah Pengobatan lalu membawa Bram pergi
ke Lembah Iblis.
Sekarang kartu terkuat yang ada di tangan Dave adalah Lembah Iblis.
Agar Dave dapat berlatih dengan tenang, dia harus memiliki orang yang melindunginya, dan Empat
Tetua Iblis dari Lembah Iblis adalah yang paling cocok untuk tugas itu.
Namun saat Dave sedang dalam perjalanan menuju Lembah Pengobatan, tiba-tiba ada beberapa aura
yang seketika melesat ke arahnya.
Dave mengernyitkan keningnya dan raut wajahnya tampak berubah dalam sekejap.
“Secepat itu? Lantas orang-orang dari Keluarga Raya sudah mengejar?”
Dave merenung dalam hati, namun tidak menghentikan langkah kakinya dan terus menambah
kecepatannya.
Dave sudah kelelahan saat ini, kekuatan spiritual di dalam tubuhnya sudah terkuras bahkan. kekuatan
Naga Ilahi pun sudah hampir habis, dia bahkan belum sempat mengisinya.
Karena dia memiliki Lukisan Pegunungan dan Sungai Sembilan Puluh ribu mil dan Menara Setan yang
dapat membantu Dave pulih dengan cepat.
Namun sekarang Dave tidak bisa berhenti, sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memulihkan
diri.
Beberapa aura semakin mendekat, dan sudah berada dalam posisi mengepung Dave!
Dave melihat hal ini dan tahu kalau dia sudah tidak bisa melarikan diri lagi, jadi dia berhenti dan segera
mengatur nafas serta kondisinya.
Karena dia tidak bisa melarikan diri maka dia akan bertarung sampai mati.
Segera, beberapa sosok muncul dan semakin mendekat!
“Dave, tidak disangka kita akan bertemu secepat ini, kamu bersembunyi cukup dalam dan
2/3
membuatku mencarimu ke mana-mana.”
Reiner menyeringai licik dan berkata dengan perlahan pada Dave.
Di saat Dave melihat Reiner dengan jelas, dia merasa lega dalam hatinya.
Selama bukan Rafael yang mengejar, Reiner hanya memiliki kekuatan Great Grand Master puncak,
saat ini Dave tidak akan kesulitan menghadapi Reiner walaupun sedang kelelahan.
“Berannya kamu mengejarku dari Kota Letta hingga ke Kota Gama, benar-benar mengira seluruh
Arunika adalah rumahmu ya?”
“Saat di Kota Letta, saya tidak bertarung denganmu namun sesampainya di sini, hanya mengandalkan
kekuatanmu, kamu bisa membunuhku?”
Dave menatap Reiner dengan penuh penghinaan dan nada bicaranya juga penuh ejekan.
3/3
Bab 1186 Sandera
“Haha, berpura-pura apa lagi kamu, sekarang kamu sekilas sudah terlihat kelelahan, jika saya ingin
membunuhmu, bukan hal yang tidak mungkin.”
“Terlebih lagi saya bukan satu-satunya Great Grand Master tingkat puncak di sini…”
Reiner selesai berkata dan terlihat beberapa orang yang mengelilingi Dave meledakkan aura di tubuh
mereka.
Masing-masing dari mereka secara mengejutkan adalah Great Grand Master tingkat delapan, serta
ada dua di antaranya yang merupakan Great Grand Master tingkat puncak.
Dengan formasi susunan seperti ini membuat Dave mau tidak mau mengernyitkan keningnya.
Jika saat ini kekuatan spiritualnya masih penuh, dia tidak akan takut, walau tidak bisa mengalahkan
mereka dia juga dapat melarikan diri.
Namun sekarang, kekuatan spiritual di dalam tubuh Dave sudah habis.
Dia sama sekali tidak sempat mengisi kembali kekuatannya, dan sepertinya akan sulit baginya. untuk
melawan begitu banyak Great Grand Master tingkat puncak.
Melihat raut wajah Dave, senyuman Reiner menjadi semakin bangga.
“Serahkan semua harta yang kamu miliki kepadaku, mungkin saya bisa tidak membunuhmu.”
“Apakah kamu sudah mendapatkan harta karun dari Menara Setan itu? Kalau tidak mana mungkin
Menara Setan itu bisa runtuh…”
Reiner bertanya kepada Dave.
Dave tidak mengatakan apa pun, dan mengamati keadaan di sekelilingnya.
Dia memikirkan cara bagaimana dia bisa melarikan diri.
“Kamu tidak perlu banyak berkhayal, hari ini kalau tidak menyerahkan harta karunmu, kamu jangan
harap bisa pergi!”
Reiner tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Dave, dan berkata dengan dingin.
Dave berpikir sejenak lalu mengeluarkan Menara Setan dari Cincin Penyimpanan.
“Ini adalah Menara Setan, sedangkan menara yang runtuh itu hanyalah cangkangnya…”
Dave berkata sambil memegang Menara Setan.
Melihat Menara Setan yang ada di tangan Dave, sepasang mata Reiner langsung berbinar-binar.
1/3
“Cepat, berikan kepadaku…”
Reiner berkata dan mendesak Dave.
Dave membawa Menara Setan dan berjalan mendekati Reiner perlahan.
Dave tidak benar-benar akan menyerahkan Menara Setan kepada Reiner, dia hanya ingin menyandera
Reiner saat dia menurunkan kewaspadaannya lalu melarikan diri.
Di saat Reiner menyentuh Menara Setan, kilatan dingin tiba-tiba melintas di mata Dave dan dia
langsung mematahkan tangan Reiner.
Reiner terkejut dan segera menarik tubuhnya namun sudah terlambat, Dave sudah mematahkan
pergelangan tangan Reiner dan bergerak ke belakang tubuh Reiner, sambil mencengkeramkan
tangannya di leher Reiner.
Raut wajah Reiner langsung menjadi sangat jelek, dia tidak menyangka Dave akan menggunakan
cara ini.
“Lepaskan Tuan Muda kami…”
Beberapa bawahan Keluarga Galah yang melihat itu segera berteriak.
“Melepaskannya, tidak masalah, sekarang kalian semua harus tiarap di tanah, tidak boleh bergerak…”
Setelah Dave mengendalikan Reiner, dia mulai merasa lega dalam hatinya.
Beberapa bawahan Keluarga Galah saling menatap dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
Dave mengerahkan sedikit tenaga pada tangannya, dan membuat Reiner seketika kesulitan bernafas
dan wajahnya memerah karena dicekik.
“Sepertinya para bawahanmu ini tidak mau mendengarkan perintah!”
Dave berbisik di telinga Reiner.
Saat ini Reiner merasakan aroma dari kematian dan segera berteriak: “Cepat tiarap, cepat tiarap
semuanya…
Segera, orang-orang itu pun tiarap di atas lantai.
“Kalau kalian tidak ingin dia mati, maka tiarap dengan patuh dan jangan bergerak…”
Dave mengendalikan Reiner dan mulai berjalan mundur perlahan-lahan.
Namun di saat Dave hendak mengendalikan Reiner dan melarikan diri, tiba-tiba ada aura yang sangat
kuat yang menghantamnya.
2/3
Dave mengendalikan Reiner dan berputar, menghindari serangan itu dengan susah payah.
Dan aura itu menghantam sebuah pohon yang berada tidak jauh dari sana, dan membuat pohon itu
terbelah dua.
“Sialan, kamu benar-benar tidak takut mati ya?”
Dave berkata dengan marah, dia tidak menyangka setelah mengendalikan Reiner, para bawahan
Keluarga Galah masih berani menyelinap dan menyerangnya diam-diam.
Dave mengerahkan tenaga di tangannya, sepasang mata Reiner membelalak dan bola matanya.
memerah.
“Tiarap, bajingan kalian, tiarap semuanya…’
Reiner berteriak keras.
Hanya saja, dua orang yang menyerang Dave diam-diam tidak mendengarkan Reiner malah berkata
dengan dingin : “Kami juga bukan anggota Keluarga Galah, kenapa kami harus mendengarkan
perintahmu.”
“Sekarang kami hanya perlu mendapatkan harta karun yang dimiliki oleh Dave, mengenai hidup dan
mati orang lain tidak ada hubungannya dengan kami!”
Mendengar perkataan dua orang itu, Dave seketika menjadi bingung.
3/3
Bab 1187 Kamu berani mempermainkanku
Ternyata tidak semua orang-orang itu adalah bawahan dari Keluarga Galah.
“Kalian…”
Reiner yang mendengarnya hampir mati kesal.
“Hahaha, yang bawahanku katakan memang benar.” Saat ini tiba-tiba terdengar suara tawa keras dan
kemudian terlihat Robin yang membawa beberapa orang berjalan menghampiri : “Reiner, kamu adalah
Tuan Muda Keluarga Galah, lalu kenapa? Hidup atau mati, apa hubungannya dengan Keluarga
Harman?”
Melihat Robin tiba-tiba datang, Reiner berteriak marah: “Robin, apa maksudmu? Bukankah kita sudah
sepakat? Setelah mendapatkan harta karun, kita bagi sama rata?”
“Siapa yang mau berbagi denganmu, ini adalah Kota Gama, ini adalah wilayahku, kamu masih ingin
berbagi denganku? Benar-benar mimpi di siang bolong.”
“Harta karun yang dimiliki oleh Dave, saya menginginkan semuanya, dan saya juga menginginkan
nyawanya…”
Di saat ini Dave baru mengerti kalau Reiner di antara orang-orang yang Reiner bawa ternyata ada
orang-orang dari Keluarga Harman juga.
Tidak disangka dua keluarga itu bekerja sama untuk melawan dirinya.
Namun sepertinya, Reiner sudah dipermainkan oleh Robin.
Reiner menatap Robin dengan marah: “Robin, kamu jangan menyesal, Keluarga Galah tidak bisa
kamu gertak dengan mudah, walau di Kota Gama saya juga bisa membuat Keluarga Harman lenyap.”
Perkataan Reiner membuat Robin tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
“Bajingan, kamu lucu juga ya, coba lihat situasi saat ini, apakah kamu masih punya peluang untuk
tetap hidup?”
Robin berkata lalu menatap Dave: “Jika kamu membunuhnya sekarang lalu berlutut dengan patuh di
hadapanku, saya akan membiarkan kamu mati dengan cara yang menyenangkan.”
Dave menatap Robin dengan muram, meskipun kekuatannya tidak terlalu kuat tapi dia memiliki
perencanaan yang dalam, dan merupakan orang yang sulit untuk dihadapi.
Kalau bukan karena Robin yang sengaja membeberkan rahasianya di forum bela diri, Dave tidak akan
menjadi sasaran dari begitu banyak keluarga dan klan bela diri.
“Dave, lepaskan saya, asalkan kamu melepaskanku, semua dendam antara saya dan kamu akan
selesai.”
1/3
“Saya tidak akan mengincar semua harta karun yang kamu miliki lagi, bagaimana menurutmu?”
Reiner berkata pada Dave.
Hanya saja, Dave tidak melepaskannya, karena dia tidak tahu apakah ini adalah sandiwara ganda
yang diperankan oleh Reiner dan Robin.
Jika dia melepaskan Reiner, dan kedua orang itu bekerja sama maka dia pasti akan mati.
Melihat Dave tidak percaya padanya, Reiner sedikit panik, dia benar-benar takut Dave akan
membunuhnya.
“Dave, sebenarnya tidak ada dendam di antara kita, saya yang kehilangan akal dan dihasut oleh Robin
untuk menyerangmu.”
“Saya berjanji, setelah kamu melepaskanku, saya tidak akan pernah menjadi musuhmu lagi.
“Dan kita berdua bisa bekerja sama untuk melawan Robin!”
“Kalau kamu membunuhku, kamu juga tidak akan bisa lolos dari Robin ini!”
Reiner berkata dengan tulus.
Dave menatap Reiner lalu pada akhirnya melepaskannya perlahan-lahan!
Saat Reiner lepas dari kendali Dave, Robin sedikit tercengang, dia tidak menyangka Dave benar-
benar berani melepaskan Reiner.
Reiner yang sudah bebas menatap Robin dengan marah: “Robin, hari ini, saya akan mencabut
nyawamu, bajingan, kamu berani mempermainkanku………”
Setelah berkata, aura di tubuh Reiner tidak berhenti meledak, lalu melayangkan tamparannya ke
arah Robin.
Kekuatan Reiner sudah mencapai Great Grand Master tingkat puncak sejak lama, dan sudah hampir
menembus ke ranah setengah Master Guru, sedangkan kekuatan Robin baru saja menembus Great
Grand Master puncak.
Masih ada celah di antara kekuatan kedua orang itu, jadi saat Reiner menghantamkan pukulannya,
Robin tidak berani melawan dan segera menghindar ke samping.
Reiner tidak berhenti, dia memutar badannya dan melayangkan satu tinjunya lagi.
Suara deru angin dan kekuatan serangan yang begitu kuat langsung membuat Robin terpental.
Tubuh Robin menabrak sebuah pohon dengan keras dan langsung mematahkan pohon itu.
Para bawahan Keluarga Harman bergegas memapah Robin berdiri.
“Idiot, apa kalian semua sudah mati? Cepat serang…
2/3
Robin berteriak marah kepada para bawahannya.
Segera, para bawahan Keluarga Harman menyerang ke arah Reiner.
3/3
Bab 1188 Tidak tertarik
Sedangkan orang-orang yang dibawa oleh Reiner juga seketika bergabung dalam pertempuran.
Kedua belah pihak mulai terlibat pertarungan.
Meskipun Robin membawa lebih banyak anak buah, tapi kekuatan Reiner lebih kuat, dan sepasang
tinjunya bersinar terang, tidak berhenti diayunkan.
Untuk sesaat tidak bisa memastikan pihak mana yang akan menang atau kalah.
Melihat keadaan di depannya, Dave tidak ragu-ragu dan berbalik untuk pergi.
Dia tidak peduli apakah Robin atau Reiner yang akan menang, itu sama sekali tidak ada hubungannya
dengan dia.
Dave melarikan diri ke Lembah Pengobatan dalam satu tarikan nafas!
Bram, Alfred dan yang lainnya sangat kaget melihat penampilan Dave yang begitu menyedihkan.
“Dave, apa yang terjadi padamu? Apakah kamu terluka?”
Elly sudah hampir sebulan tidak bertemu dengan Dave, dan saat dia melihat penampilan Dave seperti
ini dia merasa sangat sedih.
“Tidak apa-apa, hanya terlalu lelah!”
Dave tersenyum ringan.
Alfred segera menyuruh seseorang untuk membawakan beberapa Pil Pemadat Energi dan Pil
Penyembuh Cedera, untuk membantu mengobati luka-luka di tubuh Dave.
“Dave, apakah kabar tentang pembunuhan Wiwanto dan Ketua Klan Kehancuran Surgawi, Zura itu
benar?”
Bram bertanya pada Dave.
Bagaimanapun juga masalah ini terjadi setelah Dave meninggalkan Lembah Pengobatan, meskipun
berbagai rumor beredar di forum bela diri, tapi semua masalah ini adalah masalah yang sangat
menggemparkan.
Jadi Bram harus memastikannya dengan Dave.
“Benar!” Dave mengangguk.
Melihat Dave mengaku, raut wajah Bram menunjukkan kekhawatiran.
Setelah memberikan obat kepada Dave, Bram meminta semua orang untuk pergi dan di dalam kamar
hanya tersisa dirinya dan Dave.
1/3
Dave melihat kekhawatiran di wajah Bram dan menghiburnya : “Paman Bram, kamu tidak perlu
mengkhawatirkanku, dengan kekuatanku saat ini, selama bukan kepala keluarga atau ketua klan bela
diri yang turun tangan, orang lainnya tidak akan bisa melakukan apa pun terhadapku!”
Bram yang mendengarnya menggelengkan kepalanya: “Dave, kamu masih meremehkan kekuatan dari
berbagai keluarga dan klan bela diri, terutama Aliansi Seni Bela Diri.”
“Sekarang kamu sudah membunuh Wiwanto, kamu menjadi musuh bebuyutan dari Aliansi Seni Bela
Diri, Arthur tidak akan melepaskanmu begitu saja.”
“Lalu, Keluarga King, saya terlalu memahami Naveen, meskipun sementara waktu ini Keluarga King
tidak mencari masalah denganmu, tidak berarti Naveen sudah melepaskanmu.”
“Belakangan ini kamu sudah mendapat terlalu banyak perhatian, di forum bela diri, Ardi Benoa sudah
mengumumkan dia akan bertarung denganmu saat Tahun Baru!”
“Hari-hari ke depannya, akan membuatmu sulit untuk berkultivasi dengan tenang!”
Mendengar perkataan Bram, Dave tampak bingung.
“Paman Bram, siapa itu Ardi Benoa?”
Dia sama sekali tidak tahu siapa orang itu, kenapa tiba-tiba mengajak dirinya bertarung?
“Dia adalah pemegang peringkat pertama di Daftar Peringkat Progresif, karena kamu membunuh Zura
dari Klan Kehancuran Surgawi, banyak orang di forum bela diri yang merasa kekuatanmu sudah bisa
menjadi peringkat pertama di Daftar Peringkat Progresif, jadi Ardi ingin mencarimu untuk bertarung.”
Bram menjelaskan.
“Apa itu Daftar Peringkat Progresif?” Dave menyadari banyak hal yang belum dia ketahui tentang dunia
bela diri.
“Itu adalah sebuah daftar peringkat, di dalamnya merupakan generasi muda di dunia bela diri yang
berbakat, dan disusun berdasarkan kekuatan mereka.”
“Namun para pejabat takut peringkat seperti itu akan menyebabkan banyak perkelahian yang tidak
perlu, jadi mereka memblokirnya.”
“Hanya saja banyak generasi muda di zaman sekarang sangat memperhatikan daftar ini.”
Kata Bram.
Dave yang mendengarnya langsung tertawa: “Saya sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal seperti
ini, saya tidak akan pergi bertarung, jika dia menantangku, saya hanya perlu menolaknya.”
Dave sama sekali tidak peduli dengan reputasi dan ketenaran seperti itu, walau berada di peringkat
pertarna, lalu bagaimana?
2/3
Sekarang dia harus menyelamatkan ibunya dan Yuki, lalu berkumpul bersama dan melewati hidup
dengan damai.
“Kamu tidak peduli, tidak menandakan orang lain tidak peduli, pada saatnya jika kamu menolak, maka
Ardi akan mencari cara untuk memaksamu.”
“Sekarang kamu sudah menjadi pusat perhatian semua orang, akan sangat susalı menghindarinya.”
Bram mengungkapkan kekhawatirannya sendiri.
Dave juga tahu, belakangan ini dia memang terlalu sering menjadi pusat perhatian.
3/3
Bab 1189 Membabi buta mencari cara tercepat untuk mencapai tujuan dan berakhir gagal
Seolah dapat berkultivasi dengan tenang dan damai adalah sebuah kemewahan baginya!
Sekarang dia hanya bisa memanfaatkan kekuatan Lembah Iblis untuk memberikan tempat berlindung
baginya sementara waktu.
Dave berniat untuk pergi bersama dengan Bram.
Namun saat Bram mendengar dia hendak menyelamatkan ibunya dari Keluarga King dan Yuki dari
Aliansi Seni Bela Diri sebelum tahun baru, dia segera menggelengkan kepalanya.
“Kamu jangan mengira masalah ini sangat sederhana, baik Keluarga King maupun Aliansi Seni Bela
Diri tidak seperti yang kamu lihat saat ini.”
“Seberapa dalam mereka tersembunyi, tidak ada orang yang tahu.”
“Kamu mengira apa alasan Tuan Graham begitu melindungimu sekarang?”
“Dia hendak menggunakan tanganmu untuk mengacaukan seluruh dunia bela diri di Kota Gama.”
“Hanya dengan seperti itulah, hal-hal yang tersembunyi di belakang akan perlahan-lahan.
menunjukkan diri.”
“Bahkan pemerintahan juga seperti itu, menurutmu dengan mengandalkan kekuatanmu kamu bisa
melawan Keluarga King dan Aliansi Seni Bela Diri?”
Bram menohok Dave, dia tidak ingin Dave terlalu agresif, membabi buta mencari cara tercepat untuk
mencapai tujuan, namun berakhir gagal, masih banyak hal yang tidak dapat diprediksi.
Dave yang mendengar perkataan Bram seketika berpikir keras.
Mungkin benar dia terlalu tergesa-gesa, tapi melihat ibu dan pacarnya sendiri menderita, Dave tidak
bisa tidak tergesa-gesa!
Melihat Dave tidak bicara, Bram menepuk pundak Dave: “Yang harus kamu lakukan saat ini adalah
meningkatkan kekuatanmu, setelah kekuatanmu cukup kuat, semua hal tidak akan menjadi masalah
lagi.”
“Jangan pikirkan hal lainnya, kalau tidak itu akan mempengaruhi kemajuan kultivasimu!”
Dave mengangguk dengan berat, lalu berkata: “Paman Bram, apakah kamu bisa membawaku ke
Lembah Iblis?”
“Sekarang terlalu banyak orang yang sedang mengincarku, saya bahkan tidak bisa menemukan.
tempat terpencil untuk berlatih, meskipun Lembah Pengobatan terpencil, tapi banyak orang yang ada
di sini.”
1/3
“Kalau ada yang menemukanku di sini, mengandalkan kekuatan Tetua Alfred dan yang lainnya sama
sekali tidak bisa menahan.”
“Saya ingin mengandalkan kekuatan Lembah Iblis, dan membantuku mengulur waktu untuk
berkultivasi!”
“Ini…” Bram yang mendengar itu seketika berpikir keras.
Bukannya dia tidak ingin membantu Dave, tapi hubungan antara dia dan Tetua Iblis sudah berakhir,
saat dia meminta Empat Tetua Iblis untuk maju dan menyelamatkan Dave, hutang budi di antara
mereka sudah berakhir.
Sekarang Dave tiba-tiba mengajukan permintaan seperti itu, Bram tidak tahu harus berkata apa.
Tempat seperti Lembah Iblis bukanlah tempat yang dapat didatangi oleh siapa saja.
Dengan kepribadian Empat Tetua Iblis yang eksentrik itu mereka mungkin akan sulit menyetujuinya.
Namun karena Dave sudah mengajukannya maka Bram memutuskan untuk mencoba menghubungi
Lembah Iblis.
“Baiklah, saya akan menghubungi Lembah Iblis dan melihat apakah boleh…”
Bram mengangguk lalu berjalan keluar.
Dave melihat Bram yang berjalan keluar tidak memberitahukan kepadanya tentang Lembah Iblis yang
merupakan cabang dari Kuil Naga Langit.
Bram baru saja keluar dan Elly bergegas masuk.
Dia sudah cukup lama tidak bertemu dengan Dave jadi Elly sangat mengkhawatirkannya.
“Dave, apakah kamu akan pergi lagi kali ini?”
Elly bertanya pada Dave.
Setiap kali, Dave hanya menetap beberapa hari lalu pergi lagi.
Dave mengangguk: “Pergi, mungkin besok sudah pergi lagi!”
Elly yang mendengar Dave akan pergi begitu cepat mulai terlihat sedikit sedih.
“Kamu mau pergi ke mana lagi? Sekarang ada begitu banyak orang yang mengincarmu di luar, kalau
kamu terus bepergian akan sangat berbahaya.”
Elly juga mengetahui masalah di forum bela diri, dan tahu situasi yang sedang dihadapi oleh Dave.
“Jika saya menetap di Lembah Pengobatan, mungkin tidak perlu waktu lama lagi seluruh Lembah
2/3
Pengobatan akan menjadi abu.”
“Saya akan pergi ke tempat yang terpencil untuk berkultivasi, setelah kekuatanku cukup kuat, saya
akan pergi ke Aliansi Seni Bela Diri untuk menyelamatkan Yuki.”
“Saat ini dia pasti sangat menderita…”
Mengingat Yuki, tatapan mata Dave dipenuhi dengan penyesalan.
3/3
Bab 1190 Menuduh
Kalau Yuki tidak ikut dengannya, maka dia tidak mungkin ditangkap oleh orang-orang Aliansi
Seni Bela Diri.
“Apakah saya boleh ikut bersamamu? Kalau tidak saya akan selalu mengkhawatirkanmu!”
Elly ingin ikut bersama dengan Dave.
“Tidak boleh, kalau kamu berada di sisiku, akan sangat berbahaya, saya tidak punya tenaga untuk
melindungimu.”
“Kamu juga harus meluangkan waktu untuk melatih kekuatanmu sendiri, setelah kekuatanmu cukup
kuat mungkin saya yang membutuhkanmu untuk melindungiku.”
Dave berkata sambil tersenyum.
“Ya, Tetua Alfred juga meramu banyak pil obat untukku sekarang, saya akan berusaha keras.”
Elly mengangguk dengan berat.
Dave kemudian membuka Cincin Penyimpanan dan mengeluarkan Lukisan Pegunungan dan Sungai
Sembilan Puluh ribu mil dari dalamnya.
“Ini untukmu, ini akan membantu kultivasimu, kamu seharusnya sudah tahu bagaimana cara
menggunakannya!”
Dave memberikan Lukisan Pegunungan dan Sungai Sembilan Puluh ribu mil kepada Elly.
“Ini kamu pegang saja, bukankah kamu juga harus berkultivasi?”
Elly tahu Dave lebih membutuhkan benda ini daripada dia.
“Ambillah, sekarang saya mempunyai senjata ajaib lain untuk berkultivasi!” Dave berkata sambil
tertawa.
Dengan adanya Menara Setan, kultivasi Dave untuk sementara waktu tidak membutuhkan Lukisan
Pegunungan dan Sungai Sembilan Puluh ribu mil, jadi Elly juga kebetulan bisa menggunakannya untuk
berlatih.
Elly juga tidak menolak lagi dan menerima Lukisan Pegunungan dan Sungai Sembilan Puluh ribu mil.
Di saat itu, Bram berjalan masuk dengan wajah gembira.
“Dave, sudah setuju, Amon sudah setuju, dia memperbolehkanmu pergi ke Lembah Iblis…”
Bram tidak menyangka, Amon akan menyetujuinya dengan begitu mudah.
Dave tersenyum: “Terima kasih Paman Bram.”
“Untuk apa sungkan denganku, hanya saja saya tidak menyangka Amon akan menyetujuinya dengan
begitu mudah!”
Bram berseru.
Setelah mengobrol sesaat, Bram membawa Elly pergi agar Dave bisa beristirahat dengan baik, dan
berangkat ke Lembah Iblis besok.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDi saat itu, di tengah-tengah hutan.
Pepohonan menjadi hangus di mana-mana dan asap mengepul di sekeliling!
Beberapa mayat tergeletak di tanah, dan Reiner berlumuran darah, bersandar pada sebuah pohon dan
terengah-engah.
Sedangkan Robin juga tidak jauh lebih baik, beberapa orang yang dia bawa sudah tewas dan sisanya
mengalami luka-luka.
Dada Robin juga berlumuran darah!
Robin tidak menyangka, Reiner adalah orang yang pendendam, dia langsung melawannya sekuat
tenaga!
“Robin, kalau punya nyali, bunuh saya hari ini, kalau kamu membiarkanku pulang hidup-hidup, saya
pasti akan menghancurkan seluruh Keluarga Harman!”
Reiner sudah terluka parah tapi sepasang matanya masih melotot dan tubuhnya dipenuhi dengan
kebanggaan.
“Hm, sudah di ujung kematian tapi mulutmu masih lancang!”
Robin mendengus dingin : “Karena kamu ingin mati, maka saya akan memenuhi keinginanmu.”
Sambil berkata, Robin mengambil pedang dan berjalan ke arah Reiner.
Reiner sudah tidak punya tenaga untuk menghindar, sepasang matanya menatap Robin dengan
mematikan: “Kalau kamu membunuhku, maka Keluarga Galah pasti akan membalaskan dendamku.”
“Benar, tentu saja saya tahu Keluarga Galah akan membalaskan dendam untukmu, hanya saja bukan
padaku, melainkan pada Dave.”
“Setelah saya membunuhmu, saya akan langsung menuduh masalah ini pada Dave.”
“Pada akhirnya, Keluarga Galah kalian juga akan mencari Dave!”
Robin menyeringai sinis, sepertinya dia sudah memikirkannya sejak awal.
2/3
Reiner tercengang, dia tidak menyangka pikiran Robin dipenuhi dengan niat jahat.
Jika Keluarga Galah benar-benar membalaskan dendamnya dan pergi mencari Dave, pada akhirnya
tidak peduli siapa yang menang atau kalah, Robin hanya perlu duduk diam untuk mengambil
keuntungan.
“Dasar bajingan picik, walau menjadi setan saya juga tidak akan melepaskanmu…”
Robin menggertakkan giginya.
Namun baru menyelesaikan perkataannya, pedang di tangan Robin langsung menusuk jantungnya.
Pada akhirnya, Reiner juga tidak bernyawa lagi, sepasang matanya membelalak dan mati
penasaran…
“Kumpulkan semua mayat orang-orang dari Keluarga Galah dan bereskan…”
Setelah membunuh Reiner, Robin berkata kepada tiga anak buah Keluarga Harman yang tersisa.
Orang-orang itu juga terluka parah tapi mereka tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh Robin.
Namun pada saat tiga orang itu maju untuk mengumpulkan mayat orang-orang dari Keluarga Galah.
3/3
Bab 1191 Hanya orang mati yang dapat menjaga rahasia
Robin tiba-tiba mengayunkan pedang di tangannya!
Pedang itu langsung menebas leher tiga bawahannya.
Tiga bawahan itu bahkan tidak sempat bersuara dan langsung jatuh tersungkur ke tanah.
Melihat tiga orang yang sudah mati itu, Robin menyeka darah di pedangnya.
“Jangan salahkan saya, saya tidak ingin ada orang lain yang tahu tentang hal ini, jadi hanya orang mati
yang dapat menjaga rahasia…”
Robin berkata lalu menyeret tubuhnya yang terluka kembali ke kediaman Keluarga Harman!
Alasan dia membunuh semua bawahannya adalah karena dia ingin menuduh masalah ini kepada
Dave.
Selain dia, tidak boleh ada orang lain yang tahu.
Robin yang tiba di rumah, tidak berhenti dan segera menyuruh orang untuk mengambil mayat Reiner
dan beberapa bawahan Keluarga Galah, lalu dia membawa mayat mereka kembali ke Keluarga Galah
secara langsung.
Keesokan harinya, Dave dan Elly masih enggan berpisah, dan menuju ke Lembah Iblis bersama
dengan Bram.
Alfred mengutus seseorang untuk pergi bersama Bram, karena Bram sekarang adalah orang biasa.
dan tidak mempunyai kekuatan.
Sesampainya di Lembah Iblis, Bram masih harus kembali kemari, jadi Alfred takut Bram akan bertemu
dengan bahaya.
Lembah Iblis, berada di tengah-tengah antara dua gunung besar.
Dari kejauhan, lembah ini terlihat seperti garis langit yang sangat kecil.
Tapi saat masuk ke dalamnya, akan menemukan sebuah ruang yang sangat besar, dan banyak gua
batu alami.
Lingkungan di Lembah Iblis jauh lebih buruk daripada Lembah Pengobatan, sebagian besar
penduduknya juga tinggal di dalam gua batu.
Dave dan yang lainnya terus berjalan selama tiga hari sebelum akhirnya mencapai batas dari Lembah
Iblis!
Di sisi lain, Robin telah tiba di kediaman Keluarga Galah dengan membawa mayat Reiner!
1/3
Perlu diingat, Keluarga Galah juga merupakan salah satu keluarga terbesar di Kota Jendawa.
Tristan sebagai kepala keluarga sudah mencapai ranah Master Guru.
Namun Tristan adalah penggemar seni bela diri, meskipun dia sudah tidak terkalahkan di Kota
Jendawa, dia tetap tidak berhenti berlatih.
Dia selalu mengasingkan diri, jadi sangat sulit bagi Reiner untuk bertemu dengan ayahnya.
Sedangkan semua masalah di Keluarga Galah diserahkan Tristan kepada adiknya, Gerald.
“Tuan Kedua, di luar ada orang yang ingin bertemu!”
Pada saat ini, kepala pelayan Keluarga Galah berjalan masuk ke dalam ruang utama dan berkata pada
Gerald.
“Siapa?” Gerald bertanya kepada kepala pelayan dengan tidak sabar.
“Dia mengatakan dia adalah Robin dari Keluarga Harman di Kota Gama, mengantar Tuan Muda
pulang.”
Kepala pelayan berkata dengan tergesa-gesa.
Mendengar hal ini, Gerald langsung berdiri dan berkata dengan jengkel: “Reiner ini, setiap hari selalu
keluyuran, bahkan batang hidungnya tidak terlihat selama berhari-hari.”
“Kali ini, dia keluar selama berhari-hari sampai kakakku yang keluar dari pengasingan selama dua hari
juga tidak bisa bertemu dengannya!”
“Kali ini saya harus memberinya pelajaran dengan baik.”
Gerald berjalan keluar dengan buru-buru bersama dengan kepala pelayan.
Namun saat Gerald baru berjalan keluar, dia melihat banyak orang yang sedang berkerumun di depan
mobil.
“Minggir, minggir, Tuan Kedua sudah datang…”
Kepala pelayan berteriak dengan keras dan kerumunan orang ini baru bergegas memberi jalan.
Pada saat itu, Robin turun dari mobil dan menyapa Gerald.
“Tuan kedua, ini adalah Robin dari Keluarga Harman di Kota Gama…”
Kepala pelayan berkata kepada Gerald.
Gerald mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Robin sambil bertanya: “Tuan Muda Robin, di
mana Reiner? Suruh dia keluar.”
Robin yang mendengar itu tiba-tiba matanya memerah dan air mata mengalir di wajahnya.
2/3
“Paman Gerald, saya yang bersalah, saya tidak bisa menjaga Tuan Muda Reiner dengan baik…”
Perkataan Robin membuat Gerald seketika tercengang.
Setelah itu Gerald segera membuka pintu mobil dan melihat Reiner yang sudah tidak lagi bernyawa,
tergeletak di kursi belakang.
“Keponakan…”
Melihat Reiner yang sudah meninggal, Gerald berteriak dan tiba-tiba pandangannya menjadi gelap lalu
pingsan.
“Tuan Kedua…”
Kepala pelayan bergegas membawa Gerald kembali ke dalam ruangan.
Sedangkan mayat Reiner dan beberapa bawahan Keluarga Galah juga diangkat masuk ke dalam.
Setelah beberapa saat, Gerald baru siuman dan saat melihat mayat Reiner yang dibaringkan di ruang
utama, dia mulai menangis tersedu-sedu.
3/3
Bab 1192 Diskusikan
“Keponakan, keponakan…”
Gerald terisak sambil memeluk mayat Reiner,
Reiner sudah meninggal, ini adalah satu-satunya keturunan Keluarga Galah mereka, ke depannya
keturunan Keluarga Galah akan berakhir.
Sedangkan Gerald juga tahu jika kakaknya keluar dari pengasingan dan mendapati anaknya dibunuh
oleh orang lain, dia pasti akan menggila dan dirinya juga yang akan terkena imbasnya.
Setelah menangis beberapa waktu, Gerald perlahan-lahan bangkit berdiri dan tubuhnya dipenuhi
dengan keinginan membunuh yang agung.
Sepasang matanya membelalak dan menatap Robin dengan dingin.
“Siapa yang membunuh keponakanku?”
Gerald menggertakkan giginya dan bertanya.
Melihat penampilan Gerald, hati Robin bergetar tapi dia segera menenangkan dirinya : “Tuan Muda
Reiner, dibunuh oleh Dave.”
“Dave?”
Gerald tidak pernah mendengar nama Dave dan tidak tahu siapa itu Dave.
Di saat ini, kepala pelayan membisikkan sesuatu di telinga Gerald, diduga memberitahukan informasi
tentang Dave kepada Gerald.
Setelah mendengarnya, Gerald mengernyitkan keningnya: “Keponakanku tidak memiliki dendam
dengan Dave, kenapa dia membunuh keponakanku?”
Gerald sedikit tidak percaya, kenapa Dave ingin membunuh Reiner.
Robin segera menceritakan
apa yang terjadi.
Mulai dari dia yang menceritakan masalah Menara Setan kepada Reiner, lalu Reiner pergi mencari
Dave, dan meminjam bawahan dari Keluarga Harman, semuanya diceritakan kepada Gerald.
Dan semua itu diceritakan sebagaimana terjadinya, hanya saja satu poin yang tidak diceritakan
dengan jujur adalah, dialah yang membunuh Reiner.
Robin tahu, Keluarga Galah pasti akan menyelidiki, tidak hanya mendengar ceritanya saja.
Jadi sebelum datang kesini, Robin sudah memikirkannya dengan baik, dan memutuskan untuk
menceritakan semuanya sesuai dengan kenyataan.
1/3
Tidak peduli bagaimana Keluarga Galah menyelidiki, Robin mengatakan yang sebenarnya.
Gerald yang mendengar perkataan Robin menoleh ke arah kepala pelayan.
Kepala pelayan mengangguk dan berkata: “Tuan kedua, saat Tuan Muda meninggalkan rumah dia
memang membahas tentang masalah ini, dan pernah menyebutkan nama Dave.”
“Mereka pergi ke Kota Gama, saya juga pernah menghubungi mereka, Tuan Muda mengatakan dia
akan menetap beberapa hari di Kota Gama, dan saya tidak berani bertanya lagi!”
Gerald yang mendengar perkataan kepala pelayan, menunjukkan raut wajah yang sangat muram.
“Pergi dan selidiki, tidak peduli seberapa jauh Dave melarikan diri, walau sampai ke ujung dunia, saya
akan memastikan dia mati dengan tragis…”
Gerald berteriak marah, mengejutkan semua orang yang ada di Keluarga Galah hingga bernafas pun
tidak berani.
“Paman Gerald, sebelum datang kemari saya sudah mengutus seseorang untuk melacak keberadaan
Dave, sekarang mungkin sudah ada kabarnya, saya akan segera menanyakannya!”
Sebelum datang ke Kota Jendawa, Robin sudah mengutus seseorang untuk mencari tahu tentang
keberadaan Dave.
Dia tahu Keluarga Galah pasti akan mencari Dave untuk membalas dendam, pada saatnya tiba dia
hanya perlu melaporkan tempat persembunyian Dave saja.
Robin mengeluarkan ponselnya dan menekan sebuah nomor.
Tidak lama kemudian, raut wajah Robin kembali menjadi jelek.
“Tuan Muda Robin, apakah sudah ditanyakan? Di mana Dave saat ini?”
Gerald bertanya.
Robin mengangguk: “Paman Gerald, Dave tahu kalau dia sudah berada dalam masalah besar, jadi dia
bersembunyi di Lembah Iblis.”
“Lembah Iblis?”
Gerald yang mendengarnya seketika tercengang, dia sama sekali tidak bisa memikirkan hubungan apa
yang dimiliki oleh Dave dengan Lembah Iblis.
“Lantas Dave juga memiliki hubungan dengan Lembah Iblis?”
Tanya Gerald.
“Saya juga tidak tahu, hanya saja saya rasa Lembah Iblis tidak mungkin memilih menjadi musuh
Keluarga Galah hanya karena Dave.”
2/3
Robin takut Gerald yang mendengar tentang Lembah Iblis tidak akan berani mencari Dave untuk balas
dendam.
Karena Lembah Iblis memiliki reputasi mereka sendiri, Empat Tetua Iblis juga merupakan sosok yang
luar biasa.
Jadi tidak ada orang yang bersedia memprovokasi Lembah Iblis.
“Hm, walau Lembah Iblis melindungi Dave, keponakanku juga tidak akan mati sia-sia, paling tidak
hanya perlu melenyapkan Lembah Iblis bersama dengannya…”
Kilatan dingin memancar di mata Gerald, dan sepasang tinjunya mengepal dengan erat.
“Tuan kedua, Lembah Iblis memiliki kekuatan yang luar biasa, bagaimana kalau kita menunggu Tuan
besar keluar dulu baru diskusikan lagi?”
Kepala pelayan membujuk Gerald.
3/3
Bab 1193 Membuat onar
“Mendiskusikan apa lagi, setelah kakakku keluar dia juga pasti akan membawa orang untuk pergi ke
Lembah Iblis!”
Gerald berkata dengan raut wajah dingin : “Segera kumpulkan para anggota dan ikut denganku ke
Lembah Iblis, lalu atur seseorang untuk berjaga di rumah, dan beritahukan kepada kakakku saat dia
keluar dari pengasingan.”
Kepala pelayan masih ingin membujuk tapi melihat penampilan Gerald, dia akhirnya tidak mengatakan
apa pun.
Segera, Gerald berangkat menuju ke Lembah Iblis bersama dengan pasukannya.
Robin melihat Gerald yang membawa pasukannya pergi mencari Dave, melengkungkan sudut
mulutnya.
“Dave, kamu ingin melawanku? Benar-benar terlalu lemah!”
Robin berkata lalu menoleh ke salah satu bawahan Keluarga Harman yang ada di sampingnya dan
bertanya: “Saya memintamu mengumpulkan semua orang di tingkat menengah ke atas di keluarga,
apakah sudah dikumpulkan?”
“Tuan Muda, sebagian besar sudah dikumpulkan, hanya saja ada beberapa orang yang menolak
mengikuti perintahmu tanpa perintah dari Tuan Besar!”
Robin yang mendengarnya seketika mengumpat dengan jengkel: “Sialan, ayahku sedang
mengasingkan diri, sebagai Tuan Muda Keluarga Harman saya masih tidak bisa mengatur mereka.”
Namun, meskipun mengumpat, orang-orang di kalangan menengah ke atas di Keluarga Harman yang
dapat diperintah oleh Robin masih sedikit, sebagian besar dari mereka hanya mendengar perintah dari
Kepala Keluarga Keluarga Harman.
“Berapa banyak yang datang ya sudah, pada saatnya jika Keluarga Galah dan Lembah Iblis benar-
benar bertarung, pasti kedua belah pihak akan mengalami cedera berat, dan Keluarga Harman hanya
perlu duduk diam untuk memanen hasilnya.”
Kilatan keserakahan terlihat di mata Robin.
Alasan dia mengumpulkan semua orang ini adalah karena dia ingin menunggu kesempatan untuk
menghabisi Dave.
Kalau Keluarga Galah menghabisi Dave, maka semua harta karun itu juga tidak mungkin jatuh ke
tangan Keluarga Galah, Robin sudah memperhitungkannya sejak awal.
Gerald yang kasihan, dia tidak tahu kalau dirinya sudah jatuh ke dalam perangkap Robin.
1/3
Lembah Iblis!
Bram dan Dave sudah tiba di pintu masuk Lembah Iblis.
“Siapa kalian? Ini adalah Lembah Iblis, kalau tidak ingin mati pergilah sekarang juga…”
Dua orang penjaga tiba-tiba melompat keluar dari persembunyian dan berteriak pada Dave dan yang
lainnya.
“Kami datang untuk mencari Amon, tolong kalian laporkan kepadanya!”
Bram berkata dengan lantang.
“Apakah Tetua kami bisa kalian t