Bab 2614 Evaluasi Namar yang mendengarnya menundukkan kepalanya dan tidak tahu harus menjawab apa! “Kalian, guru dan murid benar-benar memiliki sifat yang sama, tidak bisa luput dari wanita, gurumu menyukai wanita dan kamu juga sama saja, apakah tidak tahu harus lebih banyak berlatih? Kalau terus seperti ini, cepat atau lambat kalian tidak akan bisa mengungguli Paman Guru Ketiga kalian!” 0 Tetua Kedua melihat Namar tidak berbicara dan terus mengomelinya! “Paman Guru Kedua, bimbinganmu benar dan saya akan bekerja keras untuk berlatih.” Namar segera menjawab! “Ya, kembalilah, besok bawa orang itu ke tempat evaluasi tepat waktu, namun berhasil atau tidak dia hanya punya satu kesempatan.” Kata Tetua Kedua.
“Saya mengerti!” Namar mengangguk lalu berbalik pergi! Setelah kembali ke kediamannya, Namar berkata pada Dave: “Tuan Dave, saya sudah menyampaikannya pada Tetua Kedua, kamu bisa ikut evaluasi besok dan sekarang saya akan membawamu ke tempat evaluasi untuk melihat-lihat!? Dave mengangguk, dia juga ingin berkeliling di Klan Tungku Giok dan melihat apakah ada yang istimewa di Klan Tungku Giok! Dave bangkit berdiri dan ikut keluar dengan Namar, karena mengikuti Namar jadi tidak peduli ke mana pun mereka pergi, tidak ada yang menghentikan mereka! Terlihat kalau status murid tertuanya Namar di Klan Tungku Giok sangat berguna! Tidak lama kemudian, Namar membawa Dave ke sebuah tempat terpencil di Klan Tungku Giok! “Tuan Dave, yang ada di depan ini adalah tempat evaluasi, semuanya adalah evaluasi dasar dan dengan kemampuanmu kamu bisa lulus dengan mudah...” Namar berkata sambil menunjuk ke tempat di depannya yang terlindungi oleh formasi mantra! Dave berpikir sejenak dan merasa ada benarnya, jika evaluasi internal terlalu sulit dan dia sendiri bahkan tidak bisa lulus maka sepertinya, seluruh Klan Tungku Giok tidak akan memiliki murid internal lagi! “Apakah ada persyaratan waktu dalam evaluasi ini?” Dave bertanya pada Namar.
“Ada, waktu yang paling lama tidak boleh lebih dari sepuluh jam, jika tidak selesai dalam sepuluh jam maka berarti gagal.” Saldo: 706 +315 1 @ 1 Koin = Mutiara Bab 2614 Evaluasi jika merasa nyawa terancam maka bisa memecahkan token evaluasi dan pada saatnya seseorang akan datang untuk membawa murid evaluasi itu keluar!” Namar menjelaskan! “Saya sudah mengerti, ayo kita kembali...” Dave mengangguk lalu ikut kembali dengan Namar! Setelah menghabiskan satu hari di kediaman Namar, keesokan harinya, Namar sudah membawa Dave ke tempat evaluasi pagi-pagi sekali! Saat itu, Tetua Kedua masih belum datang jadi Dave dan Namar hanya bisa menunggu! Setelah menunggu sekitar satu jam, Tetua Kedua ternyata belum datang juga dan hal ini membuat Dave sedikit gelisah! Seolah merasakan kegelisahan Dave, Namar segera berkata: “Tuan Dave, Paman Guru Keduaku memang seperti ini, kkmampuannya tidak kuat namun kekuasaannya di Klan Tungku Giok tidak kecil, dia memegang kendali atas semua evaluasi dan tidak ada orang yang berani menyinggung perasaannya, bahkan ada yang diam-diam memberi hadiah padanya, jadi itu alasannya dia tidak terburu-buru seperti ini.” Dave yang mendengarnya hanya bisa menunggu lagi dengan pasrah.
Setelah sepuluh menit berlalu, seorang pria tua yang mengenakan jubah hijau yang mewah sambil memegang teko porselen ungu dan menikmati teh di tangannya berjalan menghampiri sambil bersenandung kecil! “Paman Guru Kedua, kamu sudah datang...” Namar yang melihatnya segera menghampiri dan menyambutnya! “Hm.” Tetua Kedua hanya mendengus, lalu menatap Dave sekilas sambil menilainya : “Ini adalah orang yang ingin ikut dalam evaluasi?” “Benar, dia orangnya!” Namar mengangguk! “Karena dapat memintamu membawanya ke sini, maka sepertinya Gurumu sangat menghargai pemuda ini.” Tetua Kedua berkata dengan acuh tak acuh! “Paran Guru Kedua, dia ingin berguru pada Paman Guru Ketiga, bukan pada Guruku.” Namar segera menjelaskan! “Ingin berguru pada adik ketiga?” Tetua Kedua tercengang dan berkata dengan penasaran : “Karena ingin berguru pada Paman Guru Ketiga, kenapa kamu yang membawanya masuk ke sini? Kamu tidak sedang mengambil kesempatan saat, Gurumu tidak ada untuk berganti Guru kan?” “Paman Guru Kedua, bercanda va, Guruku pernah berpesan padaku, walau ingin berguru pada Paman seharusnya saya berbuat seperti ini!” Namar berkata sambil tertawa kering!