Bab 621 Makan bersama
“Tuan Ketiga, bagaimana kita harus menyiapkan hadiahnya?”
Kepala pelayan bertanya dengan lembut.
“Tunggu setelah kakak besarku keluar baru kita bicarakan lagi, kali ini kita harus menyiapkannya
dengan baik!” Roy tidak berani mengambil keputusan, apalagi Wira juga akan keluar dalam beberapa
hari ini, dan menunggu sampai dia keluar juga belum terlambat.
“Baik!” Kepala pelayan mengangguk, dan bersiap pamit undur diri.
“Tunggu sebentar, utus seseorang untuk mengawasi Chris, anak itu sering menyebabkan masalah
dimana–mana, beberapa hari ini beritahu dia untuk tidak memprovokasi Dave, hati–hati nyawanya bisa
melayang….”
Roy menghentikan kepala pelayan yang hendak undur diri, dia tahu sifat anaknya sendiri, dia tidak bisa
melakukan apa–apa dan tidak berguna, dan selalu berlagak ingin memenggal Dave sampai mati, kalau
anak itu benar–benar pergi memprovokasi Dave, Roy takut anaknya akan berakhir sama seperti Ken,
dan dibunuh oleh Dave.
Perlu diingat di Keluarga Bastian mereka hanya ada Ken dan Chris dua orang generasi penerus,
sekarang Ken sudah mati, dan hanya Chris yang tersisa untuk melanjutkan garis keluarga, kalau Chris
melakukan kesalahan maka Keluarga Bastian akan berakhir.
“Saya mengerti…..”
Kepala pelayan menganggukkan kepalanya.
Keesokan paginya, Dave berencana untuk tidur karena tidak ada energi spiritual yang bisa dia
gunakan untuk berkultivasi dan tidak ada lagi yang harus dia kerjakan, namun sayangnya teleponnya
berdering dan itu merupakan panggilan dari Yuki, dan bertanya apakah Dave akan pulang atau tidak!
Dave tidak berdaya dan hanya bisa berbohong dan mengatakan kalau orang dari Desa Ikigaru belum
ditemukan dan akan menetap di Kota Gama, karena ada beberapa hal yang tidak bisa Dave katakan
pada Yuki.
Setelah berbincang cukup lama di telepon, terlihat jelas kalau Yuki merindukan Dave, padahal baru
beberapa hari tidak bertemu tapi dia sudah begitu merindukannya.
Menjelang tengah hari, bel pintu kamar Dave berbunyi dan Dave menutup teleponnya!
Saat membuka pintu dia menemukan Marco, yang sedang berdiri dan memegang sebuah tas kulit ular
di tangannya.
“Tuan Dave, ini adalah beberapa bahan obat yang dikumpulkan dengan harga tinggi, kakekku.
Tahu Tian Dave memerlukan ini untuk berkultivasi jadi memintaku untuk mengantarkannya
kemari….”
Marco membuka tas kulit ular dan di dalamnya terlihat beberapa Lingzhi dan ginseng berusia ratusan
tahun, dan sejenisnya.
Hati Dave tidak terlalu bergejolak saat dia melihat barang–barang ini, dengan basis kultivasinya saat
ini, bahan obat di depannya tidak banyak membantu kultivasinya, dia membutuhkan energi spiritual
yang lebih banyak lagi.
Hanya saja ini adalah niat baik dari Keluarga Wijaya, Dave juga merasa sangat tersentuh jadi setelah
menerima tas kulit ular itu dia berkata pada Marco: “Tolong sampaikan rasa terima kasihku kepada
Tuan Eko!”
“Tuan Dave terlalu sungkan, kakekku sudah mengatakan kami akan membantu kultivasi Tuan Dave
dengan sekuat tenaga kami, walau harus mengeluarkan seluruh harta kekayaan Keluarga Wijaya,
kami juga tidak akan ragu….”
Kata Marco.
Dave sedikit terharu saat mendengar itu, karena dia tahu Keluarga Wijaya dan dirinya hanya bekerja
sama agar saling menguntungkan tapi sangat jarang bagi Eko untuk menunjukkan perasaan seperti ini.
“Ayo masuk dan duduklah….” Dave mempersilahkan Marco masuk ke dalam kamar.
“Tuan Dave, kalau kamu tidak ada kegiatan lain, maka mari kita makan bersama siang ini, kamu sudah
datang ke Kota Gama, dan saya belum menunjukkan yang terbaik sebagai Tuan rumah!”
Marco berkata sambil tersenyum.
“Baik!” Dave menganggukkan kepalanya: “Hanya saja, jangan ke rumahmu, itu terlalu merepotkan….”
Dave tidak ingin pergi ke kediaman Keluarga Wijaya karena akan ada terlalu banyak orang, dan kalau
dia pergi ke sana, semua orang akan mengelilinginya dan mereka satu per satu akan menyanjungnya
dan dia tidak akan bisa makan dengan tenang.
Marco tersenyum, dia tahu apa yang dikhawatirkan oleh Dave dan mengangguk: “Baik, saya akan
membawa Tuan Dave ke sebuah restoran yang sering saya datangi, makanan di sana lumayan
enak….”
Dave mengangguk dan setelah mengganti pakaiannya dia pergi keluar bersama dengan Marco,
Segera, dua orang itu berhenti di depan sebuah restoran, Marco mempersilahkan Dave untuk masuk
dan dua orang itu mencari tempat di sudut dan duduk.
“Tuan Muda Marco, kamu datang ya…”
”
Setelah melihat Marco, seorang pelayan di restoran menyambutnya dengan hangat, jelas dia
terlihat akrab dengan Marco.
Bab 622 Wanita yang anch
“HIdangkan seperti biasa…”
Marco tersenyum kecil.
“Baik, akan segera dihidangkan….”
Pelayan itu pergi.
Dave melihat–lihat restoran dan meski skala restoran itu tidak terlalu besar, dekorasinya sangat
mewah dan cukup banyak orang yang makan di sini.
Tidak jauh dari tempat duduk Dave, ada seorang wanita yang mengenakan kerudung dengan wajah
putihnya dan sedang makan sendirian, setelah tatapan Dave jatuh pada wanita itu, tanpa disadari dia
menatapnya selama beberapa detik dan setelah melihat wanita itu selama beberapa detik, Dave
merasa detak jantungnya bertambah cepat dan dia tiba–tiba merasakan keinginan untuk bergegas
menghampirinya dan langsung melemparkan wanita itu ke bawah tubuhnya.
Dave menggigit ujung lidahnya dengan keras, dan rasa sakit yang hebat membuatnya seketika
tersadar, dan menjauhkan pandangannya dari wanita itu.
“Tuan Dave, kamu kenapa?”
Melihat ada yang salah dengan raut wajah Dave, Marco bertanya padanya.
Pada saat ini detak jantung Dave masih berdebar kencang, dan wajahnya juga memerah, Dave
mengernyitkan keningnya, meskipun dia adalah seorang pemuda yang penuh dengan gairah tapi
dengan kemampuan dia menjaga suasana hatinya masih sangat kuat, banyak wanita yang bersedia
melemparkan diri ke dalam pelukannya dan Dave tidak pernah impulsif seperti ini.
Dan bahkan saat dia melihat tubuh Elly, Dave juga tidak merasakan perasaan impulsif seperti ini, tapi
hari ini saat dia melirik sekilas ke arah wanita itu, dia malah kehilangan ketenangannya dan ini
membuat Dave sedikit kaget.
“Oh, tidak apa–apa!” Dave menggelengkan kepalanya.
Marco menatap Dave, dan menoleh ke arah wanita itu, karena tadi Dave melirik wanita itu beberapa
kali dan wajahnya memerah, lalu nafasnya tidak beraturan.
“Jangan lihat dia….”
Dave melihat Marco yang menoleh ke arah wanita itu, bergegas menghentikannya namun sayangnya
sudah terlambat, tatapan Marco sudah tertuju pada wanita itu.
Setelah menatap wanita itu dengan hati–hati, Marco menoleh ke arah Dave: “Tuan Dave, ada apa
dengan wanita itu?”
Dave melihat Marco yang tidak kenapa–kenapa seketika merasa heran dan bertanya: “Saat kamu
1/2
menatap wanita itu, kamu tidak merasakan ada perasaan impulsif?”
“Tidak ada!” Marco menggelengkan kepalanya dengan kosong: “Meskipun wanita itu cantik, tapi tidak
terlalu cantik hingga satu pandangan saja sudah merasakan perasaan impulsif, apakah mungkin
karena Tuan Dave akhir–akhir ini sering sendirian jadi merasa bosan, apa perlu saya mencarikan
beberapa orang wanita untuk menemani Tuan Dave….”
Marco mengira Dave akhir–akhir ini selalu sendirian, dan tidak ada yang menemaninya di malam hari,
jadi merasa sedikit bosan dan langsung impulsif saat melihat seorang wanita cantik.
Dave yang mendengarnya seketika menjadi canggung dan hanya bisa menggelengkan kepalanya :
“Tidak perlu!”
Meskipun ada wanita yang menemaninya dan banyak wanita yang menyukai Dave, tapi saat ini
wanita. Dave hanyalah seorang lelaki kecil yang belum pernah merasakan rasanya seorang
Tidak lama kemudian, makanan sudah dihidangkan, Marco mempersilahkan Dave untuk makan dan
Dave memberanikan diri untuk menoleh ke arah wanita itu lagi.
Namun kali ini, Dave menatap wanita itu untuk waktu yang cukup lama dan dia tidak merasakan
perasaan impulsif seperti tadi, dan ini membuat Dave sangat kaget.
Marco melihat Dave yang masih menatap wanita itu tersenyum dan berkata: “Tuan Dave, apa perlu
saya mengajak wanita itu untuk berkencan denganmu?”
“Tidak perlu, makan saja….”
Dave mulai makan dan menundukkan kepalanya.
“Eh, bukankah ini Tuan Muda Keluarga Wijaya? Kebetulan sekali, kamu juga datang kesini untuk
makan ya? Kedua keluarga kita memang sangat berjodoh ya.”
Di saat Marco dan Dave sedang makan, tiba–tiba ada sebuah suara bergegas yang terdengar.
Saat mendengar suara itu, Marco mengernyitkan keningnya dan bahkan tidak menoleh ke belakang
lalu berkata: “Chris, saya tidak ingin berurusan denganmu hari ini, sebaiknya kamu menjauh dariku.”
Sedangkan Dave mengangkat kepalanya dan menatap Chris, dan menemukan Chris yang
berpenampilan seperti seorang bajingan, tidak ada jejak aura di dalam tubuhnya, bahkan dia bukan
ahli bela diri, hanya saja di belakang Chris ada dua bawahan dan dua orang itu merupakan
master.
Bab 623 Surga
“Marco, tempat ini juga bukan milik Keluarga Wijaya, saya ingin berada di mana, apa urusannya
denganmu?”
Chris berkata lalu langsung duduk di meja yang sama dengan Marco dan jelas tidak.
mendengarkan perkataan Marco.
“Bajingan, kamu minta dihajar ya?”
Marco melihat Chris yang duduk tepat di sebelahnya dengan tatapan provokatif langsung melebarkan
matanya dan aura di tubuhnya mulai keluar.
Perlu diingat kalau Marco adalah seorang master, dan kekuatannya sudah mencapai tahapan ke 7,
aura yang terpancar dari tubuhnya bukanlah sesuatu yang bisa ditanggung oleh orang seperti Chris.
biasa
Namun Chris sepertinya tidak takut sama sekali, tepat saat aura Marco menekan ke arah Chris, dua
orang yang berada di belakang Chris tiba–tiba meledakkan aura mereka dan kedua aura itu langsung
bertabrakan, dan hantaman yang besar membuat tubuh Chris sedikit bergetar.
Raut wajah Marco berubah, dia menatap tajam ke arah dua orang yang dibawa oleh Chris, terlihat
jelas kalau kekuatan dua orang itu tidak lebih rendah daripada Marco, pantas saja Chris berani begitu
merajalela.
“Marco, saya kemari hanya ingin mencarimu untuk minum, untuk apa segugup itu?” Chris berkata
sambil menuangkan segelas arak untuk dirinya lalu menatap Dave: “Saudara ini terlihat familiar, dari
mana asalnya?”
Chris tidak mengenal Dave, dan itu alasannya dia bertanya.
Namun Dave tidak menghiraukan Chris, bahkan tidak meliriknya, dia menaruh semua perhatiannya
pada wanita tadi, karena pada saat ini wanita itu masih makan dengan tenang. scolah–olah dia tidak
terpengaruh sama sekali.
Perlu diingat aura Marco dan dua orang master dari Keluarga Bastian baru saja beradu tadi, dan
kekuatannya sangat luar biasa, tapi wanita yang duduk tidak jauh dari situ terlihat seperti tidak terjadi
apa–apa dan membuat rasa tertarik Dave padanya meningkat.
Melihat Dave mengabaikannya, Chris berkata dengan raut wajah dingin : “Sialan, saya bertanya
padamu, kamu tidak dengar? Kamu tuli ya?”
“Chris, kamu cari mati ya?” Marco melihat Chris berani memaki Dave seketika membanting meja dan
bangkit berdiri.
Dua
orang master dari Keluarga Bastian yang melihat ini bergegas melangkah maju dan berhadapan
langsung dengan Marco dan melindungi Chris di belakang.
Saat ini, banyak pengunjung yang di sekitar melihat kejadian ini dan mulai bersembunyi, bahkan
1/2
ada beberapa penakut yang langsung pergi.
Sedangkan pemilik toko tidak berani mengatakan apa–apa, karena baik Marco maupun Chris tidak
bisa disinggung oleh mereka.
Berhadapan dengan dua orang master dari Keluarga Bastian, raut wajah Marco menjadi sangat jelek.
“Marco, anak ini adalah ayahmu ya, saya memakinya untuk apa kamu melindunginya?”
Chris masih duduk di kursi dan mengangkat kepalanya sedikit, lalu berkata dan menatap Marco
dengan tatapan penuh penghinaan.
Kali ini, Marco sudah sangat kesal, Chris adalah orang yang tidak memiliki kemampuan apa–apa tapi
mulutnya ini benar–benar tidak kenal ampun.
Marco tidak bisa menahan kekesalannya lagi dan mengarahkan tinjunya ke arah Chris.
Dua orang master dari Keluarga Bastian melihat Marco yang bergerak segera mengambil sikap dan
siap bergerak kapan saja.
Namun pada saat itu, Dave bangkit berdiri dan menghentikan Marco, lalu berkata pada Chris: “Nama
saya Dave, datang dari Kota Surau….”
Perkataan Dave seketika membuat Chris tercengang dan langsung berdiri dengan tiba–tiba.
“Kamu……kamu adalah Dave?” Chris menatap Dave dengan tidak percaya, dia tidak menyangka
Dave masih semuda ini.
“Kenapa? Kamu mengenalku?” Dave melihat Chris bersikap seperti itu merasa sedikit heran.
Karena Dave tidak tahu kalau Chris adalah adiknya Ken, putranya Roy.
“Tuan Dave, anak ini adalah adiknya Ken, putranya Roy, anggota Keluarga Bastian…..”
Mendengar penjelasan Marco, Dave seketika mengerti.
Dave menatap Chris dengan tatapan mengejek dan tatapan matanya sedikit dingin: “Ternyata anggota
Keluarga Bastian ya, pantas saja begitu berlagak, apakah kamu juga ingin pergi ke Surga seperti
kakakmu?”
Bab 624 Tidak berdaya
Wajah Chris memerah karena marah setelah mendengar perkataan itu, tapi dia tidak berbicara dan
hanya bisa menatap Dave dengan kejam karena kepala pelayan sudah berpesan kepadanya untuk
tidak memprovokasi Dave, bisa–bisa nyawanya melayang.
Kali ini, Chris keluar dengan membawa sedikit bawahan, dia hanya membawa dua orang dan saat ini
Marco dan Dave sedang bersama dan jelas mereka jauh lebih kuat, jadi Chris hanya bisa
menahannya.
“Bocah, jangan berpuas diri dulu, cepat atau lambat saya pasti akan membalaskan dendam kakakku,
kamu sudah menyinggung Keluarga Bastian, kamu tidak akan pernah hidup dengan damai seumur
hidup ini….”
Setelah Chris selesai bicara, dia membawa bawahannya dan duduk di meja di samping.
Dave dan Marco melanjutkan makan sedangkan Chris terlihat marah, dan terus menatap Dave dan
yang lain dari waktu ke waktu.
“Tuan Dave, kamu harus lebih memperhatikannya, Chris ini memang tidak memiliki kemampuan, tapi
anak ini penuh dengan ide–ide busuk, dan dia juga sangat kejam, dia bisa melakukan hal tidak
bermoral apa saja.”
Marco memperingatkan Dave.
“Tidak masalah……”
Dave tersenyum ringan dan tidak menganggap Chris serius.
Namun saat Dave dan Marco melanjutkan makan, tiba–tiba Dave meletakkan sumpitnya dan dia
menjadi gugup.
“Tuan Dave, ada apa?” Marco tercengang, dia merasa hari ini Dave tampak kaget hari ini.
“Jangan bicara!” Dave mengernyitkan keningnya dan mengibaskan tangannya ke arah Marco.
Pada saat ini Dave merasakan ada indera spiritual yang sedang menyelidiki dirinya dengan sembrono,
namun pihak lawan tidak tahu kalau Dave juga sudah memiliki indera spiritual, jadi dia tidak
menyembunyikannya sama sekali.
Dave menyipitkan matanya dan tiba–tiba menoleh ke wanita yang ada di sampingnya, dan pada saat
ini wanita itu juga sedang menatap Dave, dan melihat Dave yang menatapnya wanita itu bergegas
menundukkan kepalanya, dan indera spiritual itu juga surut dengan cepat.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtHati Dave dipenuhi dengan kengerian, dia tidak menyangka kalau wanita itu ternyata adalah seorang
kultivator, sepertinya di Kota Gama memang banyak para ahli tersembunyi, dan jauh lebih banyak
daripada yang dia bayangkan.
“Tuan….Tuan Dave, kamu baik–baik saja?”
1/2
Marco tertegun, dia tidak mengerti kenapa Dave terus menatap wanita yang ada di sampingnya.
“Tidak apa–apa, ayo makan lagi!”
Dave tersenyum tipis dan dua orang itu melanjutkan makan mereka.
Pada saat ini, Chris juga memperhatikan wanita itu dan tatapan matanya dipenuhi dengan niat cabul,
dia bangkit berdiri dan duduk di hadapan gadis itu.
“Nona, kenapa kamu makan sendirian, kamu tidak membawa pacarmu?”
Chris menatap wanita itu dengan seringaian nakal di wajahnya: “Apakah kamu keberatan kalau saya
makan bersamamu, nama saya Chris Bastian, Tuan Muda kedua dari Keluarga Bastian.”
Chris mengulurkan tangannya pada wanita itu, dan berniat untuk menarik tangan wanita itu.
Wanita itu mengangkat kepalanya dan melirik Chris sekilas, lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar.
Chris yang melihatnya seketika tercengang, dia belum pernah ditolak oleh wanita sebelumnya, dan
belum pernah ada orang yang memperlakukannya seperti ini, perlu diketahui sebagian besar wanita
langsung menangis dan memohon untuk merangkak ke dalam pelukannya setelah mengetahui kalau
dia adalah Tuan Muda Keluarga Bastian.
Melihat wanita itu tidak menghiraukannya dan langsung pergi, Chris menjadi marah, dia bangkit berdiri
dan mengejarnya.
Dave yuang melihatnya bergegas bangkit berdiri dan berkata pada Marco: “Kamu makan saja dulu,
saya masih ada urusan.”
“Tuan Dave, apa yang kamu lakukan, apa perlu saya menemanimu?”
Marco mengira Dave akan pergi mengejar Chris.
“Tidak perlu, jangan ikuti saya….”
Dave tidak mengizinkan Marco untuk mengikutinya karena wanita itu adalah seorang kultivator, Dave
tidak tahu apakah dia adalah kawan atau lawan, jika pihak lain seperti Banteng Kekar, datang
menangkapnya untuk Keluarga King atau apalah itu, maka Marco dan dirinya akan sial, Dave sendiri
mungkin tidak akan punya peluang untuk kabur.
Sekarang Dave masih belum bisa memastikan siapa wanita itu, tapi Dave berniat mengejarnya, dan
mungkin dia bisa mempelajari beberapa rahasia dunia kultivator di Kota Gama darinya.
Setelah Dave menyusul, dia melihat Chris sedang membawa dua bawahannya berbelok ke jalanan,
dan Dave langsung mengikutinya.
Dan saat Dave baru saja berbelok, dia melihat Chris dan dua bawahannya sudah menghentikan wanita
itu, dan wanita dengan tubuh halus itu tampak tak berdaya di depan Chris dan yang lainnya.
2/2
Bab 625 Membunuh Tuannya
“Adik kecil, saya baru saja bicara denganmu, apa kamu tidak mendengarnya? Saya beritahu kamu,
bisa terlihat olehku adalah berkah bagimu, untuk apa kamu lari? Ikut denganku, dan kamu akan makan
berkecukupan, saya masih bisa membelikan sebuah vila untukmu…”
Sepasang mata Chris melekat pada wanita itu dan matanya bersinar.
Melihat Chris seperti itu, wanita ini bergegas mundur tapi jalan di belakangnya diblokir dengan cepat
oleh dua bawahan yang dibawa oleh Chris.
Wanita itu tampak tidak berdaya, seperti seekor anak domba yang menunggu untuk disembelih.
Tetapi semakin wanita itu bersikap seperti ini, raut wajah Chris menjadi semakin senang.
“Adik kecil, hari ini kamu tidak akan bisa kabur lagi, sebaiknya kamu patuh saja, kakak akan
memelukmu dan mengubah nasibmu menjadi sangat baik…..”
Chris berkata dan mengulurkan tangannya untuk meraih wanita itu.
“Ah……….”
Wanita itu berteriak dan terus bergerak mundur, dan terdorong ke dinding.
Dave yang melihatnya ingin bergegas membantu wanita itu, tapi setelah memikirkannya wanita itu
memiliki indera spiritual, jelas dia adalah seorang kultivator, kenapa dia bisa takut pada Chris yang
hanya orang biasa?
Walau Chris membawa dua orang master, sebagai kultivator tidak mungkin dia tidak bisa menghadapi
dua orang master kan?
Lantas dia sedang berpura–pura? Sengaja berpura–pura agar dilihat olehnya, karena tahu dia ada
disini?
Dave memikirkan ini dan menarik kembali kakinya yang sudah bersiap melangkah, dia ingin melihat
kenapa wanita itu berpura–pura seperti ini dan menyembunyikan kekuatannya.
Kalau bukan karena wanita itu memata–matai Dave dengan indera spiritualnya, Dave tidak akan
menyadari kalau wanita itu adalah seorang kultivator.
“Hahaha, walau kamu berteriak hingga tenggorokkanmu rusak juga tidak ada gunanya, siapa yang
bisa mengaturku?”
Chris berkata dengan bangga.
Dia melihat tangan Chris hendak menangkap wanita itu dan dia mengarahkan tangannya pada area
sensitif dari wanita itu, tapi saat itu, wanita itu tidak bergerak sama sekali, dan tatapan matanya
menunjukkan ketakutan.
1/3
Dave seketika mengernyitkan keningnya: “Apakah saya salah lihat?”
Dave mulai meragukan dirinya, mungkinkah wanita itu bukan kultivator, dan indera spiritual tadi bukan
dikeluarkan oleh wanita itu?
Apapun yang terjadi. Dave tidak bisa melihat wanita itu dilecehkan oleh Chris begitu saja jadi dia
berencana untuk menerjang keluar.
Tapi saat Dave belum bergerak, dia melihat Chris yang hendak menangkap wanita itu seketika berhenti
dan kemudian menatap wanita itu sambil terkikik, dan air liur yang ada di dalam mulutnya sudah
mengalir keluar.
“Apa kamu menyukaiku?”
Tatapan wanita itu tidak terlihat takut, melainkan penuh dengan pesona yang tidak terlukiskan.
“Suka…..hehehe……….
Chris seperti orang bodoh yang menatap wanita itu tanpa bergerak.
Sedangkan dua orang master Keluarga Bastian yang dibawa oleh Chris tiba–tiba merasakan ada
sesuatu yang salah, dan bergegas mencengkram wanita itu.
Namun di saat yang bersamaan, hal yang aneh terjadi, dua orang master itu berhenti setelah
mendekati wanita itu, dan tatapan mereka menjadi kosong, sama seperti Chris, mereka menjadi seperti
orang bodoh.
“Apa kalian berdua menyukaiku?”
Wanita itu bertanya kepada dua orang master itu.
“Suka….hehe…….”
Dua orang master itu juga berkata sambil tersenyum bodoh.
“Aduh, kalian semua suka padaku, dan ini sangat sulit bagiku, bagaimana kalau kalian bertarung saja,
dan saya akan ikut dengan siapa yang menang…..”
Wanita itu berkata dengan tatapan serba salah.
“Baik!”
Dua orang master dan Chris menganggukkan kepala.
Chris hanya orang biasa, bagaimana mungkin dia bisa melawan dua orang master, pada saat ini Chris
juga sedikit takut.
Melihat itu, wanita itu menyingkir ke samping dan berkata: “Ayo mulai!”
Saat wanita itu selesai bicara, dua orang master dari Keluarga Bastian mengeluarkan senjata
2/3
mereka secara bersamaan dan menikam Chris dengan ganas.
Ugh!
Ugh!
Dua orang master itu menikam Chris dengan pisau mereka, dan Chris tidak punya waktu untuk
bergerak dan langsung mati di tangan bawahannya sendiri.
Ini membuat Dave yang sedang menyaksikan adegan ini seketika termenung, dia tidak tahu apa yang
terjadi, dan kenapa dua orang bawahan dari Keluarga Bastian membunuh Tuannya dalam sekejap
mata?
Bab 626 Dikendalikan
Tidak menunggu Dave merespon apa yang terjadi, dua orang master itu sudah bertarung satu sama
lain, dengan kekuatan keduanya yang setara, pertarungan itu sangat sengit dan mereka semua
mencoba yang terbaik.
Setelah bertarung lebih dari seratus ronde, kedua master itu saling menusuk satu sama lain dan
keduanya mati.
Melihat tiga mayat yang tergeletak di atas tanah, Dave tidak pernah membayangkan kalau orang–
orang ini akan membunuh satu sama lain, dan wanita itu tidak
melakukan apa pun dari awal hingga akhir.
Pada saat ini, wanita itu melihat ke arah tempat Dave bersembunyi dan bertanya dengan dingin:
“Masih tidak mau keluar?”
Dave melihat pihak lain sudah menyadari keberadaannya dan hanya bisa mengelak dan berjalan
keluar, lalu berjalan menghampiri wanita itu dengan hati–hati dan matanya penuh dengan
kewaspadaan.
Melihat Dave yang waspada, wanita itu terkekeh, senyuman wanita itu seperti bunga yang bermekaran
dan menghangatkan hati Dave dalam sekejap.
“Yang terjadi barusan begitu berbahaya dan kamu hanya menatap seorang wanita sepertiku dianiaya,
meskipun kamu tidak berani tapi kamu cukup kejam juga ya….”
Wanita itu cemberut dan berkata pada Dave sambil berpura–pura marah.
Dave hanya merasa hatinya disentil oleh wanita itu dan perasaan impulsifnya kembali menghantam
tubuhnya lagi.
“Kamu……kamu cantik sekali…..
Tatapan Dave pada wanita itu menjadi sedikit gila dan ekspresinya terlihat sedikit. konyol.
Melihat ekspresi Dave, wanita itu tersenyum puas dan menyisir rambutnya dengan tangannya:
“Benarkah? Apakah saya sangat cantik? Lalu kenapa tadi kamu tidak menyelamatkanku, sekarang
saya ingin kamu membawa mayat orang–orang ini dan melemparkannya ke dalam sungai untukku,
ya?”
Wanita itu berkata pada Dave dengan nada centil dan membuat Dave tidak bisa menahan diri, lalu
menganggukkan kepalanya: “Baik, baik….”
Namun pada saat Dave sedang mengangkat mayat yang ada di tanah, dan hendak berbalik pergi, bau
darah menyeruak dan sebuah cahaya putih melintas di benak. Dave, dan seketika sepasang mata
Dave menjadi jernih, dia tertegun di tempat dan tidak tahu apa yang baru saja terjadi.
Melihat mayat yang sedang dibawanya, Dave seketika kaget dan bergegas membuang mayat itu,
kekuatan spiritual di tubuhnya langsung meledak dan melindungi tubuhnya dengan erat, Dave menoleh
menatap wanita itu.
Sedangkan wanita itu menatap Dave yang tiba–tiba membuang mayat itu dan menoleh pada dirinya
juga tercengang, dia tidak menyangka Dave bisa tersadar dan ini membuat dia sedikit heran.
“Siapa kamu? Apa yang baru kamu lakukan padaku?”
Dave menatap wanita itu dengan marah dan tinjunya mengepal dengan erat.
Ekspresi kaget hanya melintas di wajah wanita itu sekilas, lalu dia menjadi terpesona dan memutar
tubuhnya lalu berjalan menuju Dave.
“Kakak, kenapa kamu galak sekali, kamu mengagetkanku saja, saya sangat takut, kalau tidak percaya
kamu tatap saja mataku….
Wanita itu berbicara sambil berjalan mendekati Dave.
Dave menatap sepasang mata wanita itu dan dia kembali menjadi linglung lagi, tinjunya yang
mengepal saat ini mengendur dan pikirannya menjadi kosong.
Melihat Dave kembali ke kondisi linglung, wanita itu mendengus dingin dengan jijik : “Lanjutkan apa
yang belum kamu selesaikan, buang mayat ini…..”
“Baik!” Dave mengangguk dan membungkuk untuk mengambil mayat itu lagi.
Dan pada saat Dave hendak pergi dengan membawa mayat itu, tiba–tiba ada sebuah sosok hitam
yang melintas, dan langsung sampai di sisi Dave, satu tangannya menepuk kening Dave dengan
ringan.
Sekujur tubuh Dave gemetar lalu dia tersadar kembali, dan saat melihat dirinya kembali membopong
mayat itu, raut wajah Dave langsung berubah.
Dia tidak tahu sejak kapan dirinya menjadi linglung dan dikendalikan oleh wanita itu.
Dave bergegas membuang mayat itu lalu menatap orang yang ada di sampingnya dan menemukan
kalau orang itu ternyata adalah Bram yang pernah menyelamatkan
2/3
nyawanya dan memberikan Pil Pengolahan Tubuh kepadanya.
Saat ini, Bram menatap wanita itu dengan dingin, sedangkan saat wanita itu melihat Bram, dia
bergegas menundukkan kepalanya dan raut wajahnya berubah menjadi
sedikit ketakutan.
“Elena, sudah berapa kali saya katakan padamu, jangan bertindak sembarangan di luar, kalau tidak
kamu sendiri yang akan terluka.”
Bram menegur wanita itu.
Bab 627 Harus pergi
“Paman Bram, orang–orang ini adalals orang jahat, tadi kalau saya tidak membunuh mereka,
mereka….mereka akan melakukan itu padaku.”
Elena berkata dengan cemberut.
“Banyak alasan, lantas apakah Dave juga menganiaya kamu?” Bram memelototi Elena.
“Saya……saya hanya mendengar kalau Paman Bram mengatakan dia sangat hebat, jadi saya ingin
mengujinya tidak disangka biasa–biasa saja….”
Elena menatap Dave dengan tatapan penghinaan: “Dan kualitas dari orang ini juga sangat biasa, saat
melihatku dianiaya tadi dia juga tidak membantuku.”
Mendengar percakapan antara Bram dan Elena, Dave tercengang, ternyata kedua orang ini saling
kenal, dan Bram juga sering membahas dirinya.
Namun sepertinya dua orang ini tidak memiliki niat jahat pada dirinya, dan tidak ingin melukai dirinya.
Bram menatap Dave, dia tidak percaya Dave adalah tipe orang yang tidak mau membantu
menyelamatkan orang.
Dave menyadari Bram menatap dirinya dan bergegas menjelaskan: “Tadi dia. menggunakan indera
spiritual untuk memata–mataiku, saya sudah tahu sejak awal kalau dia adalah kultivator, oleh karena
itu saya tidak bergerak, saya tahu beberapa orang itu tidak akan bisa melawannya….”
Raut wajah Bram menjadi lebih jelek setelah mendengar hal itu: “Elena, siapa yang menyuruhmu
menggunakan indera spiritual pada Dave? Kalau kamu mempengaruhi pikirannya, maka akan menjadi
kesalahan besar.”
Melihat raut wajah Bram, Elena tahu kalau dirinya sudah berbuat kesalahan dan menundukkan
kepalanya, lalu tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.
Pada saat ini, tiba–tiba ada suara langkah kaki yang terdengar, Bram mengernyitkan keningnya, lalu
menarik Elena dan Dave sambil berkata: “Disini bukan tempat yang tepat untuk bicara, sudah ada
yang datang….”
Dave merasakan tubuhnya menjadi tegang, dan diikuti oleh suara desiran angin di telinganya, saat dia
kembali tersadar, dia mendapati dirinya sudah berada di sebuah
1/3
taman kecil.
Dave menatap Bram dengan kaget, meskipun kecepatan Dave sudah sangat cepat di mata orang
biasa, tapi kalau dibandingkan dengan Bram, perbedaannya masih terlalu jauh.
“Kenapa kamu belum meninggalkan Kota Gama?”
Bram bertanya pada Dave.
“Saya…saya ingin mengetahui identitas asliku!”
Dave tidak berbohong pada Bram, karena Bram tahu detail tentang dirinya dengan jelas, dan dia tidak
perlu berbohong padanya.
“Kamu harus segera meninggalkan Kota Gama, jangan menetap disini lagi, disini terlalu berbahaya,
bukankah saya sudah memberitahumu, pada hari ke lima belas bulan ke tujuh nanti kamu akan
mengetahui identitas aslimu.”
Bram berkata pada Dave.
“Kalau begitu apakah saya bisa bertanya hal lain?” Dave tahu Bram tidak akan memberitahukan
identitas aslinya tapi masih banyak hal yang ingin Dave ketahui.
“Asalkan tidak menanyakan tentang identitas aslimu, apa yang ingin kamu tanyakan, tanyakan saya,
namun setelah kamu menanyakannya hari ini juga kamu harus pergi dari Kota Gama…..”
Raut wajah Bram menjadi serius.
Dave mengangguk, dan mulai bertanya pada Bram tentang hal–hal yang tidak dia ketahui tentang
dunia kultivator.
Saat itu Ryu hanya mengajarinya cara berkultivasi, dan membawanya ke dalam jajaran kultivator tapi
tidak pernah memberitahukan kepadanya tentang dunia kultivasi, jadi Dave sangat penasaran dengan
banyak hal.
Misalnya, di tahapannya saat ini, sangat sulit untuk berkultivasi karena energi spiritual yang ada di
dunia ini terlalu sedikit, dan banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk berkultivasi, tetapi bagaimana
dengan orang–orang dengan tahapan yang lebih tinggi seperti Bram dan yang lainnya berkultivasi?
Bagaimana kultivator lainnya bisa berkultivasi?
Karena sumber dayanya sangat terbatas, bahan obat berusia ratusan tahun, lalu Batu
2/3
spiritual juga merupakan barang–barang yang langka.
Lalu siapa wanita itu? Dan teknik apa yang dia gunakan untuk menghilangkan akalnya sejenak tadi,
dll….
Dave berceloteh dan melontarkan puluhan pertanyaan yang membuat Bram langsung menjadi
bingung, sementara Elena menutup mulutnya dan cekikikan.
“Kekuatanmu saat ini juga tidak rendah lagi, tetapi kamu masih mengajukan pertanyaan yang konyol
seperti itu, saya benar–benar tidak mengerti bagaimana kamu bisa berkultivasi….”
Kata Elena sambil mengejek Dave.
Bab 628 Tidak terduga
Dave tampak sedikit canggung setelah mendengar ucapan Elena, itu adalah pertanyaan konyol bagi
mereka tapi Dave memang tidak tahu.
“Saya mengerti perasaanmu, kamu sangat ingin mengetahui tentang hal ini, dan tidak lama lagi kamu
akan segera mengerti semua pertanyaan yang kamu ajukan ini, dan mengenai siapa dia, harus
diceritakan dari beberapa tahun lalu….”
Bram menunjuk Elena dan mulai menceritakannya perlahan pada Dave.
Dave bisa melihat sorot mata Bram bahwa dia memperlakukan Elena seperti anaknya sendiri.
Dan setelah mendengar cerita Bram, Dave baru mengetahui kalau Elena adalah seorang anak yatim
piatu yang diadopsi oleh Bram, setelah beranjak dewasa Bram baru menyadari kalau Elena terlahir
dengan tubuh yang menawan dan mampu menggunakan pesonanya dan mengendalikan pikiran orang
lain.
Meskipun Elena juga seorang kultivator, tapi selain mantra pesona dia tidak mengetahui mantra
lainnya, dan bahkan dia tidak bisa mengumpulkan energinya, artinya jika Elena tidak menggunakan
mantra pesonanya, ahli bela diri mana pun bisa menghadapinya.
Dan disaat itulah Dave baru tahu kalau tadi saat Chris menghentikan Elena, kepanikan di mata Elena
itu bukan kepura–puraan, tapi dia benar–benar panik.
Dan saat memikirkan hal ini Dave merasa sedikit tidak enak hati.
“Apakah kamu merasa kalau kultivator harus bisa mengalahkan ahli beladiri, ahli sihir dan jauh lebih
hebat dibandingkan dengan mereka?”
Bram bertanya pada Dave.
Dave mengangguk, menurutnya kultivator pasti lebih kuat dibandingkan dengan ahli bela diri dan ahli
sihir.
Bram tersenyum tipis : “Sebenarnya kultivator tidak ada bedanya dengan ahli bela diri dan ahli sihir,
yang berbeda hanyalah tahapannya, sekarang kamu adalah kultivator, tapi kalau bertemu dengan
seorang master seni bela diri, dan dia bisa membunuhmu dengan satu jarinya, maka siapa yang lebih
hebat menurutmu, apakah kultivator atau ahli bela diri? Hanya saja, tahapan yang bisa dicapai oleh
kultivator lebih tinggi, dan di puncak dunia kultivator adalah menjadi makhluk
1/3
abadi, ini adalah mimpi dari setiap kultivator….”
Saat membahas tentang kata “abadi” mata Bram penuh dengan eksternalitas dan kekaguman yang tak
berujung!
Sepertinya, Bram juga ingin menjadi seorang makhluk abadi.
“Makhluk abadi….” Dave bergumam pada dirinya sendiri, meskipun dia berlatih dengan sekuat tenaga,
tapi dia tidak pernah membayangkan dirinya bisa menjadi makhluk abadi.
Saat dia mulai berkultivasi, hanya demi menepati janjinya pada Ryu, dan ingin tahu apa yang akan
terjadi saat hari ke lima belas bulan ke tujuh.
Dan tidak pernah memiliki pemikiran tentang menjadi makhluk abadi, dia bahkan tidak tahu kalau
berkultivasi bisa menjadikannya makhluk abadi.
“Jangan banyak pikiran, saat ini kamu harus memusatkan konsentrasimu pada kultivasi, namun kamu
bisa mencapai tahap Inedia dalam waktu sesingkat ini benar- benar diluar dugaanku….”
Bram menatap Dave dengan puas, lalu tiba–tiba meninju perut Dave.
Dave lengah dan tubuhnya seketika terbang dan terhempas membanting pohon besar, hantaman yang
dahsyat itu langsung merobohkan pohon besar itu.
Dave yang dipukuli oleh Bram tidak mengerti kenapa Bram yang sedang bicara baik- baik tiba–tiba
memukulinya begitu saja?
Setelah mengusap perutnya, Dave berjalan kembali dan pukulan Bram tadi tidak menyebabkan cedera
pada Dave, saat ini tubuh Dave sudah diolah hingga tingkat yang mengerikan.
Elena yang berada di samping juga tercengang saat melihat Bram memukuli Dave, dan dia tidak tahu
apa yang terjadi.
“Lumayan, tubuhmu saat ini baru sepadan dengan kekuatanmu sekarang, tidak sia- sia saya
memberikan sebutir Pil Pengolahan Tubuh padamu…”
Bram melihat Dave yang berjalan kembali tanpa cedera mengangguk dengan gembira.
Dave yang mendengarnya menyadari kalau Bram memukulnya untuk menguji pengolahan tubuhnya
sudah mencapai tingkat seperti apa.
2/3
“Paman Bram, kamu….kamu memberikan Pil Pengolahan Tubuh kepadanya? Itu kamu dapatkan
dengan susah payah…..”
Elena yang mendengar Bram memberikan Pil Pengolahan Tubuh pada Dve seketika berkata dengan
kaget.
Bab 629 Mencabik–cabik mayatnya
“Diam!”
Bram memelototi Elena, jelas dia tidak ingin Dave tahu betapa berharganya Pil Pengolahan Tubuh.
Setelah mendengar hal tersebut, Dave menatap Bram dengan kaget, dia mengira bahwa Pil
Pengolahan Tubuh akan mudah dibuat oleh kultivator seperti Bram, tidak disangka Bram juga
mendapatkan Pil Pengolahan Tubuh dengan susah payah dan malah diberikan kepadanya.
Pada saat ini Dave tahu kalau Bram pasti memiliki semacam hubungan dengan dirinya, mungkin
kerabatnya, memikirkan hal ini membuat Dave menatap Bram dengan penuh semangat.
“Kamu sudah mengetahui yang seharusnya kamu ketahui, segara tinggalkan Kota Gama dan jangan
pernah menginjakkan kaki di Kota Gama sebelum kamu pergi ke Pulau Tak Bernama saat hari ke lima
belas bulan tujuh….”
Bram berkata pada Dave.
Dave membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu, tapi Bram sudah membawa Elena pergi, dan
menghilang dari pandangan Dave dalam sekejap mata.
Melihat Bram menghilang, Dave tertegun sejenak lalu berbalik pergi, setelah mencari taksi dia
berencana langsung kembali ke Kota Surau.
Bram menyuruhnya pergi dengan begitu cemas, Dave tahu kalau dia terus menetap di Kota Gama
akan menjadi semakin berbahaya, dengan kekuatannya yang tidak seberapa ini sepertinya akan sulit
untuk punya reputasi sendiri di Kota Gama, bahkan. wanita yang tidak punya kekuatan saja bisa
membuat dirinya melakukan apa yang dia perintahkan, kalau bertemu dengan ahli lainnya, maka Dave
tidak akan memiliki ruang untuk melawan.
Setelah naik taksi, dia memandangi gedung–gedung bertingkat yang lewat di kedua sisi, Dave diam–
diam bersumpah dalam hatinya: “Kota Gama, saya pasti akan kembali lagi…..”
Di tengah Kota Gama tersimpan rahasia tentang identitas Dave, jadi Dave pasti akan kembali lagi.
Di saat bersamaan, di pekarangan kediaman Keluarga Bastian, tiga mayat sedang di
1/3
taruh di tengah dan dikelilingi oleh banyak orang dari Keluarga Bastian, dan seorang wanita sedang
menangis dengan sedih di atas mayat Chris.
“Putraku, kenapa kamu mati setragis ini, kenapa kamu mati, beritahu ibu, siapa yang sebenarnya
membunuhmu, saya pasti akan membalaskan dendammu…..”
Wanita itu adalah ibu Chris, dan saat melihat Chris yang mati tragis dia menangis. dengan histeris.
Sedangkan saat ini Roy memandangi mayat putranya, tubuhnya gemetar tidak terkendali dan matanya
berubah menjadi merah.
“Siapa, siapa? Siapa yang membunuh putraku……”
Roy berteriak marah, dan aura pembunuh di tubuhnya menyelimuti seluruh pekarangan, membuat
para pelayan KELUARGA BASTIAN takut dan tidak berani bicara, mereka semua menundukkan
kepala mereka.
“Tuan Ketiga, saya sudah memeriksanya, saat itu Tuan Muda sedang makan dan bertemu dengan
Marco serta Dave, hanya saja menurut pemilik toko, Tuan Muda keluar dan mengejar seorang wanita,
dan Dave juga tidak menyelesaikan makanannya dan ikut keluar, meninggalkan Marco sendiri di
tempat makan, oleh karena itu Tuan Muda kemungkinan besar dibunuh oleh Dave….”
Kepala pelayan menghampiri Roy dan berkata dengan suara pelan.
Mendengar nama Dave, membuat Roy sangat marah: “Dave lagi, kali ini kalau saya tidak
membunuhnya, maka saya, Roy, bersumpah tidak akan menjadi manusia lagi….
“Tuan Ketiga, kekuatan Dave itu tidak lemah, sedangkan saat ini dia sudah meninggalkan Kota Gama,
bagaimana kalau kita tunggu sampai Tuan Besar keluar lalu kita bicarakan lagi….”
Kepala pelayan membujuk Roy.
“Walau dia pergi ke ujung dunia, saya juga akan mencabik–cabik mayatnya…..
Roy dipenuhi dengan niat membunuh, dan perlahan–lahan mengeluarkan kunci dari sakunya.
Kepala pelayan yang melihat kunci itu seketika raut wajahnya berubah: “Tuan Ketiga, kamu….kamu
hendak melepaskan Empat Raja Surgawi?”
“Benar, kali ini saya pasti akan membuat Dave membayar nyawa putraku….”
Setelah berkata Roy menatap mayat Chris lalu berbalik dan pergi ke halaman belakang.
Kepala pelayan yang melihat itu bergegas menghentikan Roy dengan ketakutan : “Tuan Ketiga, kamu
harus memikirkannya dengan baik, Empat Raja Surgawi itu hanya bisa dikendalikan oleh Tuan Besar,
kalau kamu melepaskan mereka, dan mereka menggila, maka seluruh Keluarga Bastian akan
menderita….”
Bab 630 Empat Raja Surgawi
yang
“Minggi….” Roy menendang Kepala pelayan: “Saya masih memiliki obat ditinggalkan oleh kakakku,
dan itu khusus digunakan untuk mengendalikan Empat Raja Surgawi, saat kakak hendak mengurung
diri dia sudah berpesan kalau Empat Raja Surgawi boleh dilepaskan apabila Keluarga Bastian
mengalami bencana!”
Roy sama sekali tidak mendengarkan kepala pelayan dan langsung pergi ke halaman belakang.
Kepala pelayan yang ditendang oleh Roy juga menjadi patuh dan hanya bisa menghela nafasnya lalu
mengikuti dari belakang.
Setelah sampai ke bagian terdalam halaman belakang, ada sebuah halaman terpisah dan gerbangnya
terkunci dengan rapat, gembok yang terkunci di atasnya juga sudah berkarat, jelas ini sudah terkunci
lama sekali.
Melihat halaman yang ada di depannya, Roy berdiri di sana sesaat, lalu menggertakkan giginya dan
mengeluarkan kunci untuk membuka gembok.
Drekkk…..
Pintu yang berat didorong terbuka, kemudian dari ruangan di dalam halaman terdengar suara
gemerincing rantai besi.
Roy melangkah masuk ke dalam ruangan, dan kembali membuka kunci lainnya, lalu membuka pintu
ruangan itu.
Disinari oleh sinar matahari yang terang membuat ruangan gelap itu langsung menjadi lebih terang.
Saat ini, di dalam ruangan ada empat orang yang terlihat tidak terurus sedang dirantai, dan saat
melihat ada seseorang yang datang, keempat orang itu bergegas mendekat dengan mata merah tetapi
mereka terjerat oleh rantai setelah melangkah dua langkah dan tidak bisa bergerak maju lagi.
“Makanan, beri saya makanan….”
Salah seorang pria memamerkan giginya dan menggeram pada Roy.
Tiga orang lainnya juga menatap Roy dengan wajah ganas, seperti binatang buas yang kelaparan.
Roy mengeluarkan segenggam benda serupa dengan permen jelly bean dari sakunya dan
melemparkannya kepada empat orang itu.
Empat orang yang melihat itu bergegas mengambilnya dan memasukkannya ke dalam mulut mereka.
Tidak lama kemudian, setelah memakan makanan yang diberikan oleh Roy, empat pria yang awalnya
terlihat seperti orang gila berangsur–angsur menjadi tenang.
Tatapan mata mereka yang memerah juga surut dan mereka menatap Roy dengan
muram.
Melihat situasi ini, Roy melambaikan tangannya dan berkata: “Lepaskan rantai
mereka…..”
“Tuan Ketiga!” Kepala pelayan merasa serba salah, dan hatinya merasa sedikit takut.
“Buka…..”
Roy berteriak lalu mengeluarkan pedang sabuknya dan meletakkannya langsung di leher kepala
pelayan.
Kepala pelayan merasakan sedikit hawa dingin dari pedang itu, dan tidak berani banyak bicara lagi, dia
berjalan dengan gemetar dan melepaskan ikatan rantai keempat orang itu.
Walau tidak terikat, empat orang itu juga tidak bergerak, dan hanya menunggu Roy memberi perintah
dengan diam, dan melihat adegan ini, kepala pelayan baru merasa lega.
“Kalian, ikut denganku….”
Roy berkata pada empat orang itu.
“Baik!” Empat orang itu mengangguk dan ikut berjalan keluar dari ruangan dengan Roy.
Empat pria lusuh dan compang–camping mengikuti Roy berjalan keluar, dan membuat banyak
bawahan Keluarga Bastian yang merasa penasaran dan banyak yang diam–diam mengintip.
Empat Raja Surgawi tidak diketahui siapa pun kecuali para petinggi di Keluarga Bastian dan Kepala
keluarga, bahkan Chris yang merupakan Tuan Muda di Keluarga Bastian juga tidak mengetahui
tentang keberadaan Empat Raja Surgawi, tapi Ken
2/3
tahu, saat ingin menghadapi Dave dia juga ingin diam–diam melepaskan Empat Raja Surgawi hanya
saja dihentikan oleh Roy.
Namun saat ini, Roy tidak menyangka kalau dirinya akan dipaksa hingga tahap dia harus
menggunakan Empat Raja Surgawi.
Kota Gama, di jalan pegunungan yang berkelok–kelok di luar kota, supir taksi mengobrol dengan
antusias dengan Dave, hari ini dia mendapatkan pesanan besar, tarif dari Kota Gama ke Kota Surau
mencapai 3 juta lebih dan ini membuat supir taksi sangat senang.
“Nak, bisnis apa yang kamu lakukan? Jarang ada orang yang naik taksi dari Kota Gama ke Kota
Surau…..”
Karena bagaimanapun orang biasa tidak akan rela membayar ongkos hingga jutaan.
“Hanya melakukan bisnis kecil….”
Dave tersenyum ringan dan menjawab supir taksi itu dengan santai.
Bab 631 Kemarahan di jalan
“Sekarang anak muda seperti kalian bisa berbisnis sendiri dan bisa membangun reputasi untuk diri
sendiri sudah tidak banyak, usia anakku juga tidak berbeda jauh denganmu, sekarang dia hanya
berdiam diri di rumah dan bermain game di ponselnya setiap hari, bahkan tidak mencari pekerjaan,
membesarkan anak laki–laki seperti itu benar–benar sia–sia….
**
Supir taksi itu menceritakan keluh kesahnya tentang putranya pada Dave.
Setelah mendengarkan keluhan supir taksi, Dave hanya tersenyum ringan dan tidak tahu harus
berkata apa, karena setiap keluarga memiliki masalah masing–masing, meskipun saat ini Dave begitu
dicintai oleh orang tuanya, tapi dia sangat ingin mengetahui siapa ibu kandungnya yang sebenarnya.
Tepat saat supir taksi sedang mengoceh dan Dave terdiam, tiba–tiba ada dua mobil Land Rover yang
melewati taksi itu dengan sangat kencang, kecepatannya yang begitu cepat membuat supir taksi itu
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmbergegas berbelok ke samping dan hampir saja menabrak gunung.
“Bagaimana cara kalian mengemudi? Buta ya? Kenapa mengemudi dengan kecepatan tinggi di jalan
pegunungan yang begitu curam, apa kalian bosan hidup?”
Supir taksi menurunkan jendela mobil dan berteriak marah: “Karena
mengemudikan mobil mahal kalian sudah lupa diri ya, orang seperti kalian cepat atau lambat pasti
akan mati….”
Supir taksi itu melaju ke depan sambil mencaci maki, namun kedua mobil Land Rover yang baru saja
melaju kencang tiba–tiba berhenti, dan mereka berhenti berdampingan dan langsung menghalangi
seluruh jalan.
Melihat kedua mobil itu berhenti, wajah supir taksi seketika berubah dan tatapan matanya terlihat
ketakutan, dia bergegas menginjak rem.
Melihat beberapa orang pria kekar berjalan keluar dari mobil, dan empat orang antaranya memiliki
rambut yang acak–acakan dan pakaian yang compang camping, serta terlihat sangat menakutkan
supir taksi itu seketika gemetaran, dia tidak menyangka dirinya yang mencaci maki pihak lawan
membuat mereka berhenti.
di
Orang yang bisa mengendarai Land Rover pasti bukan orang biasa, supir taksi itu tahu dia tidak
mampu menyinggung mereka, jadi dia terburu–buru mengobrak abrik mobil dan menemukan
sebungkus rokok, lalu mengeluarkan semua uang yang diperolehnya hari ini dan berniat turun dari
mobil untuk minta maaf dan berdamai
1/3
dengan mereka,
“Aduh, sepertinya saya tidak bisa melarikan diri lagi dari masalah hari ini….
Supir taksi itu menghela nafas dan membuka pintu!
Melihat supir itu Dave tidak bisa menahan rasa gelinya, tadi supir taksi itu memaki dengan sangat
sombong, dan tidak terlihat takut sedikitpun sekarang dia malah ketakutan.
“Pak, kamu tidak perlu takut, orang–orang ini datang mencariku, saya akan turun disini saja, kamu
pulanglah….”
Sejak Dave melihat Roy turun dari mobil yang ada di depan dia sudah langsung mengerti kalau
mereka datang untuk mencari masalah padanya.
“Mencarimu?” Supir taksi itu melihat Dave: “Apakah kalian punya dendam? Nak, saya beritahu, hindari
situasi tidak menguntungkan agar tidak rugi, kalau tidak, saya akan membantumu lapor polisi….”
Sambil berkata, supir itu mengeluarkan ponselnya dan bersiap melapor polisi.
“Tidak perlu, saya akan mengurusnya sendiri….” Dave menghentikan supir taksi, tidak ada gunanya
melapor polisi untuk menghadapi orang seperti mereka.
Dave mengeluarkan segepok uang dari sakunya, totalnya 10 juta dan
melemparkannya ke dasbor mobil dan berkata: “Pak, kamu ambillah uang ini dan pergilah….”
Supir itu bergegas melambaikan tangannya saat melihat Dave memberikan begitu banyak uang: “Tidak
boleh, tidak boleh, ini terlalu banyak, dan saya baru mengantar sampai di sini, belum sampai pada
tujuan, mana boleh membayar sebanyak ini!”
“Ambil saja, lalu cepat pergi dari sini….”
Dave membuka pintu mobil dan berjalan turun.
Supir taksi itu ragu–ragu tapi dia tetap membalikkan mobilnya dan pergi, dia tahu orang–orang seperti
ini bukan orang yang bisa dia singgung.
Melihat Dave berjalan keluar dari taksi, mata Roy dipenuhi dengan niat membunuh dan tatapannya
melekat pada Dave: “Dave, kamu membunuh putraku, dan ingin kabur begitu saja? Saya beritahu
padamu, walau kamu melarikan diri ke ujung dunia, saya juga akan menangkapmu….”
2/3
Roy menggertakkan giginya dan sekujur tubuhnya memancarkan aura yang kuat.
pembunuh
Bab 632 Berlatih bersama
Ketika Dave mendengarnya, dia tahu Roy salah paham dan mengira dia yang membunuh Chris, tapi
Dave juga tidak menjelaskan padanya kalau Chris dibunuh oleh Elena, Dave tidak akan membiarkan
Roy tahu kalau tidak Elena akan berada. dalam bahaya.
“Putramu memprovokasi ku, jadi dia pantas mati….”
Dave langsung mengakuinya.
Melihat Dave mengaku, Roy menggertakkan giginya dan berkata: “Baik, baik, baik, baguslah kalau
kamu mengakuinya, kamu sudah membunuh keponakanku, lalu sekarang kamu membunuh putraku,
hari ini walau Raja Langit datang juga tidak akan bisa menyelamatkanmu, saya pasti akan
membunuhmu…..”
Setelah selesai bicara, Roy berkata pada Empat Raja Surgawi: “Kalian berempat, bunuh dia…..”
Perkataan Roy saat ini bagaikan dekrit bagi Empat Raja Surgawi, dan empat orang itu mengangguk
lalu melangkah maju dan menghadap Dave.
Dave melihat empat pria yang mirip pengemis di depannya dan menyeringai: “Apakah KELUARGA
BASTIAN tidak memiliki orang lagi? Sampai harus mencari beberapa pengemis untuk
menghadapiku….“.
“Dave, jangan terlalu bangga, sebentar lagi kamu tidak akan bisa tertawa lagi!”
Setelah Roy berkata, ketua di Empat Raja Surgawi meraung marah dan aura di tubuhnya tiba–tiba
melonjak.
Merasakan aura dari Raja Utara senyuman di wajah Dave menghilang, dia bisa merasakan kekuatan
pria yang terlihat seperti pengemis di depannya sangat menakutkan.
Setelah Raja Utara meledakkan momentumnya, tubuh Raja Utara mulai
memancarkan cahaya merah yang redup dan seluruh tubuhnya tampak disinari oleh
sesuatu.
Cahaya merah menjadi semakin redup lalu menghilang, sedangkan kulit Raja Utara memerah dan
otot–ototnya menonjol dan saat dia melangkahkan kakinya, seluruh gunung hampir bergetar dan tanah
yang keras menunjukkan sebuah jejak kaki yang begitu dalam.
1/2
14:49
Mon, 5 Ju
Bab 632 Berlatih bersama
10 mutiara
“Dave, Empat Raja Surgawi ini memiliki kepala tembaga dan lengan besi, ototnya lebih keras dari baja,
empat orang ini sudah bertahun–tahun diberikan pil obat oleh Keluarga Bastian, sekarang tubuh
mereka sudah abadi, dan di hadapan mereka, hanya ada kematian yang menunggumu….”
Roy berkata dan menatap Dave dengan sikap angkuh.
Dave tidak mengatakan apapun, hanya saja dia sudah menyadarinya sejak awal kalau empat orang ini
berlatih Kungfu Heng Lian, dan setelah mengingat kalau tubuhnya juga sudah melalui pengolahan dia
bisa memanfaatkan orang–orang ini untuk berlatih bersama.
“Jangan omong kosong, suruh empat anjingmu untuk menyerang, setelah membunuh mereka saya
masih harus melanjutkan perjalanan….”
Dave berkata dengan ekspresi jijik.
“Arogan, bunuh dia….” Roy berkata dengan dingin.
Raja Utara meraung marah, dia melompat dan tiba di hadapan Dave dalam sekejap
mata.
Dave tidak mengerahkan kekuatan spiritual dalam Dantiannya, tetapi dia mengandalkan tubuh fisiknya
yang kuat untuk bergegas maju ke arah Raja Utara, keduanya seperti mobil yang melaju dengan
kecepatan tinggi dan bertabrakan dengan keras.
Melihat Dave tidak mengelak, dan langsung berlari ke arah Raja Utara, Roy sedikit bingung dan dia
tidak mengerti apa yang akan dilakukan oleh Dave.
Jelas dia tahu kalau Raja Utara sudah berlatih Ying Qi Gong, dan tubuhnya sekeras tembaga dan besi
tapi kenapa Dave malah berani menabraknya?
Bam……………
Setelah suara tabrakan yang keras, tubuh Dave terhempas seperti layang–layang putus dan langsung
menabrak gunung dan menyebabkan bebatuan beterbangan dan terus berjatuhan dan mengubur
Dave.
Sedangkan Raja Utara hanya mengguncang tubuhnya beberapa kali dan tidak mengalami apa–apa!
Melihat Dave yang terkubur dalam bebatuan, Roy tercengang: “Ini….kenapa semudah ini? Bukankah
ini terlalu cepat?”
Dave mampu membunuh Ken, dan Winston, bawahannya yang kuat, pasti dia bukan orang biasa,
bagaimana dia bisa mati dengan mudah?
Lantas dia tahu dia tidak bisa melarikan diri lagi, tidak ingin ditangkap dan disiksa sehingga dia memilih
mati begitu saja?
Benar! Pasti seperti itu!
Setelah Roy memahaminya dia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah rumahnya : “Putraku,
saya sudah membalaskan dendammu, sekarang saya akan membawa kepala Dave kembali ke rumah
dan meletakkannya di hadapanmu!”
Peri
Bab 633 Serang bersama
Roy terus menangis, walau Chris tidak mau belajar bela diri dan membuat Roy sangat kesal, tapi
bagaimana pun itu adalah putra kandungnya, dan sekarang dia sudah mati, bagaimana mungkin dia
tidak sedih.
“Kamu gali dan keluarkan Dave lalu pelintir kepalanya…”
Roy memerintahkan pada Raja Utara.
Raja Utara berjalan menuju reruntuhan batu dan bersiap menggali Dave keluar dari bebatuan.
Tapi saat dia baru sampai di tumpukan bebatuan itu, Raja Utara tercengang, dia menemukan
tumpukan batu itu mulai bergerak dan Dave bergegas keluar dari bebatuan itu dan memegang
sepotong batu besar dengan berat hampir mencapai 50 kilo di tangannya.
“Saya akan membunuhmu bajingan…..”
Sosok Dave berada di udara dan setelah berteriak marah, dia menjatuhkan batu besar itu dari udara
dan sosoknya mengarah pada kepala Raja Utara.
Pergantian situasi yang mendadak ini membuat semua orang kaget, mereka semua menatap Dave
dengan tidak percaya.
Bam Bam Bam…………
Suara keras terdengar dan batu yang hampir mencapai 50 kilo itu menghantam kepala Raja Utara, dan
langsung hancur menjadi debu, namun Raja Utara tetap berdiri tegak dan hanya mengguncang
pecahan batu yang ada di tubuhnya, dan tidak terluka sama sekali.
“Hahaha, kamu naif sekali, hanya sebuah batu ingin melukai Empat Raja Surgawiku?” Roy tertawa
terbahak–bahak: “Nyawamu keras juga ya, karena kamu belum mati maka saya akan membuatmu
tersiksa sebelum mati….”
“Kalau satu batu tidak bisa, maka saya akan mengganti batunya lagi…”
Dave mengambil sebuah batu secara acak, tapi kali ini batunya jauh lebih kecil.
Setelah mengaktifkan Seni Konsentrasi Hati, Dave menyuntikkan energi spiritual ke dalam batu itu dan
membuat batu itu sekeras baja.
“Saya akan membunuhmu…..”
Raja Utara meraung marah dan bergegas menghantam ke arah Dave, seperti banteng gila.
Raja Utara tidak memiliki senjata, dia hanya menggunakan tubuhnya sebagai senjata, dia juga tidak
menggunakan jurus apapun, dia hanya menggunakan kekuatan penghancur dan tubuhnya yang
bagaikan kingkong untuk menghantam Dave secara tiba–tiba.
Setelah melihat Raja Utara bergegas melaju ke arahnya, Dave melemparkan batu di tangannya
dengan cepat dan mengenai dada Raja Utara dengan keras.
“Bam……”
Suara keras terdengar lagi, batu itu kembali hancur dan berubah menjadi debu tapi kali ini tubuh Raja
Utara tertegun, dan dia tiba–tiba menghentikan pergerakannya.
Sedangkan kali ini di dada Raja Utara sudah terlihat sebuah jejak cekung yang dalam, dan jelas kalau
tulang rusuknya sudah patah, namun pada saat ini Raja Utara tidak dapat merasakan rasa sakitnya.
Melihat Dave benar–benar bisa melukai Raja Utara, raut wajah Roy menjadi sangat kaget, walau
lukanya tidak fatalm tapi kekuatan Dave tidak bisa diremehkan.
“Kalian berempat, serang bersama….”
Roy yang melihat ini bergegas memerintahkan dengan suara keras.
Empat orang itu segera mendekati Dave dan mengepung Dave di tengah lalu mereka memelototi Dave
dengan marah.
Menghadapi empat orang ini Dave merasa tertekan, karena kekuatan empat orang ini memang sangat
kuat dan mereka semua bagaikan boneka, yang tidak mengenal rasa sakit dan takut sama sekali, dan
itu membuat Dave pusing.
Selain membunuh Empat Raja Surgawi, atau tanpa perintah dari Roy, maka orang ini tidak akan bisa
mati, perlu diingat kalau Empat Raja Surgawi sudah mencapai kekuatan seorang grand master, dan
tubuh mereka bagaikan besi dan baja, ini menambah tingkat kesulitan untuk menghadapi mereka.
empat
Setelah Empat Raja Surgawi mengepung Dave, pada saat bersamaan mereka mengarahkan tinjunya
ke arah Dave, tinju yang besar bagaikan meriam memiliki kekuatan yang tidak terbatas.
Dave mencoba yang terbaik untuk menghindar, dan terus melawan, meskipun sudah menggunakan
Seni Konsentrasi Hati dengan ekstrim dan kekuatan spiritual
mengerumuni tubuhnya tapi bertarung satu lawan empat tetap saja membuat dia kehabisan banyak
tenaga.
BAM!
Tiba–tiba punggung Dave dipukul, dan meskipun tubuhnya tidak terluka, namun dengan hantaman
sekeras itu membuat Dave terhuyung–huyung dan hampir jatuh
ke tanah.
Bab 634 Menggunakan tangan sebagai pedang
“Hahaha, terus pukul seperti itu, pukuli dia sampai mati….”
Roy yang melihat itu bergegas berteriak kegirangan.
Dave menatap Empat Raja Surgawi di depannya, kalau dia memiliki sebuah senjata yang bagus maka
akan mudah baginya untuk menghadapi empat orang
ini.
Dave memutuskan untuk mencari sebuah senjata yang berguna, jika tidak maka dia akan menjadi
sangat pasif dalam melawan Empat Raja Surgawi yang merupakan Master Heng Lian.
“Menggunakan tangan sebagai pedang, menggunakan kekuatan sebagai bilah, pedang dan manusia
adalah satu, dan kekuatan memotong alam semesta….”
Tepat saat Dave kesal karena dirinya tidak memiliki senjata dan tidak bisa menghadapi Empat Raja
Surgawi, tiba–tiba suara yang familiar terdengar.
Dave bergegas menoleh untuk melihat dan menemukan orang yang datang adalah Bram, pada saat ini
Bram sedang menatapnya tapi sepertinya dia tidak berniat membantu.
“Menggunakan tangan sebagai pedang?…….
Dave merenungkan kata–kata Bram dengan hati–hati, dia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh
Bram.
“Saat ini tubuhmu sudah diolah menjadi lebih keras daripada baja, maka tanganmu. bisa menjadi
sebuah pisau besar, yang jauh lebih keras dibandingkan dengan pisau apapun yang terbuat dari bahan
apapun, tetapi kamu sendiri tidak tahu cara menggunakannya…”
Bram mengingatkan Dave.
Dave yang mendengarnya langsung mengerti, dan tiba–tiba menjadi sangat gembira dan dia diam–
diam menikmati perkataan Bram dalam hatinya.
Roy yang melihat kemunculan Bram yang mendadak menunjukkan ekspresi dingin : “Siapa kamu,
kalau tidak mau mati, minggir….”
Bram tidak membantah, dan setelah melirik ke arah Dave, dia berbalik dan pergi, dalam sekejap mata
sosok Bram menghilang dari pandangan.
1/3
Dave perlahan mengulurkan tangan kanannya dan tatapan matanya membara, dia sepertinya
menyadari banyak hal dari kata–kata yang dilontarkan oleh Bram.
“Menggunakan tangan sebagai pedang, menggunakan kekuatan sebagai bilah…:
Dave bergumam pada dirinya dan kekuatan spiritual di Dantiannya mulai berkumpul di tangan
kanannya.
Tangan kanan Dave mulai bersinar dengan redup dan pada akhirnya berubah. menjadi cahaya
keemasan, dan samar–samar seluruh tangannya seolah sudah berubah menjadi pedang berwarna
emas.
“Apa yang kalian lamunka